Pro Kontra Penggunaan Kondom

Posted by KUMPULAN ILMU KESEHATAN INDONESIA

Bentuk sosialisasi penggunaan kondom untuk mencegah penyebaran HIV dan AIDS dinilai psikiater Prof Dr dadang Hawari menyesatkan. Namun sejumlah kalangan menolak pernyataan Dadang dan menilai kondom dapat mencegah penularan HIV dan AIDS.

“Bentuk sosialisasi yang dilakukan pemerintah dan aktivis HIV dan AIDS menyatakan bahwa penggunaan kondom dapat mencegah penyebaran HIV dan AIDS itu menyesatkan dan membodohi masyarakat,” ujar dadang, Guru Besar Tetap Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, seperti dikutip sumber BKKBN.

Dadang menyatakan, pencegahan penyebaran HIV dan AIDS dengan kondom bisa digolongkan pembohongan publik. Alasannya, terbukti secara medis, kondom tidak mampu mencegah virus HIV dan AIDS. Kondom tidak mampu mencegah masuknya virus penyakit yang menghilangkan kekebalan tubuh manusia itu.

Dadang mengaku, pendapatnya tersebut berpatokan pada hasil konferensi AIDS Asia Pasifik di Chiang mai, Thailand pada tahun 1995. Pada konferensi tersebut diungkapkan penggunaan kondom untuk mencegah virus HIV dan AIDS tidaklah benar. Alasannya kondom yang terbuat dari bahan lateks memiliki pori-pori 1/60 mirkon dalam keadaan tidak merenggang.

“Sedangkan dalam keadaan merenggang lebar pori-pori kondom dapat mencapai 10 kali dari 1/60 mikron. Sedangkan besarnya virus AIDS berdiameter 1/250 mikron. Dengan demikian virus dapat menembus pori-pori kondom,” kata Dadang menjelaskan.

Ia juga mengutip pendapat J Mann (1995) dari Harvard AIDS Institute yang menyatakan bahwa tingkat keamanan kondom hanya 70 persen. Sementara itu Direktur Pelayanan Kesehatan Yayasan Kusuma Buana Adi Sasongko membantah pernyataan Dadang. Menurut Adi Sasongko, kondom yang terbuat dari bahan lateks memiliki pori-pori adalah tidak benar.

No comments:

Post a Comment