Hubungan Antara Motivasi dengan Pelaksanaan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa dan Ketergantungan Obat Bengkulu

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Hari kesehatan jiwa sedunia di Indonesia telah dicanangkan oleh Presiden R.I pada tanggal 09 Oktober 1993, yang bertujuan untuk mengupayakan agar hak mereka yang mengalami gangguan kesehatan jiwa dihormati, memperluas program pencegahan untuk mengurangi ancaman gangguan kesehatan jiwa dan meningkatkan taraf kesehatan jiwa seoptimalnya bagi seluruh penduduk (Depkes RI, 2005).

Tujuan hari kesehatan jiwa sedunia tersebut dijiwai oleh pengertian kesehatan jiwa yang tercantum dalam Undang Undang No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, yaitu kesehatan jiwa sebagai bagian dari kesehatan merupakan suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan yang optimal secara fisik, intelektual, dan emosional dari seseorang yang selaras dengan orang lain (Dep Kes, 2005).

Perawat mempunyai hak dan tanggung jawab untuk melaksanakan setiap tugas dengan baik dan benar sebagai pemberi asuhan keperawatan. Perawat dalam bertugas mungkin akan dapat mengalami konflik. Sebagai perawat profesional, perawat memerlukan ketelitian dalam memberikan asuhan keperawatan, karena setiap keputusan dan tindakan yang dilakukan mempunyai resiko atau konsekuensi. Sebagai perawat di tatanan pelayanan kesehatan malpraktik dan kelalaian bisa saja terjadi, maka perawat harus mendokumentasikan semua tindakan keperawatan yang dilakukan kepada pasien atau klien secara baik dan benar.

Dokumentasi asuhan keperawatan merupakan bagian integral dari asuhan keperawatan yang dilaksanakan sesuai standar. Dengan demikian pemahaman dan keterampilan dalam menerapkan standar dengan baik merupakan suatu hal yang mutlak bagi setiap tenaga keperawatan agar mampu membuat dokumentasi keperawatan secara baik dan benar (Nursalam, 2001).

Faktor-faktor yang berhubungan dengan pendokumentasian Askep yaitu lama atau waktu pelaksanaan, kepentingan / kegunaan, pendidikan, motivasi. Dari semua faktor diatas, motivasi mempunyai peranan penting dalam pelaksanaan pendokumentasian askep karena motivasi merupakan suatu alasan atau dorongan yang menyebabkan seseorang berbuat sesuatu atau melakukan tindakan / bersikap tertentu (Martin Handoko, 2000).

Berdasarkan pengalaman penulis selama dinas di Rumah Sakit Jiwa dan Ketergantungan Obat Bengkulu khususnya di rawat inap yang merupakan suatu unit pelayanan dari unit pelayanan yang ada pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan masih sangat kurang, sedangkan menurut pengamatan penulis waktu atau kesempatan untuk melakukan pendokumentasian sangat banyak menurut Carpenito, 1999 normalnya waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan pendokumentasian dalam satu ship yaitu antara 30 – 40 menit. Menurut Carpenito, 1999 rintangan yang umumnya dari stap perawatan terhadap pendokumentasian yaitu : tidak adanya waktu yang cukup untuk menulis, dianggap tidak perlu serta tidak digunakan setelah ditulis.

Berdasarkan penelitian awal yang peneliti lakukan pada tanggal 05 Mei 2008 di Rumah Sakit Jiwa dan Kertergantungan Obat Bengkulu khususnya di ruang rawat inap yang merupakan suatu unit pelayanan dari unit pelayanan yang ada. Ruangan rawat inap Rumah Sakit Jiwa Bengkulu terdiri dari 5 ruangan yaitu ruangan Rajawali, ruang Murai, ruang VIP, ruang IPC serta ruang Mawar dan 50 orang perawat.

Dari kelima ruangan ini pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan hanya dilakukan apabila akan naik pangkat atau hanya untuk keperluan angka kredit. Hal tersebut dapat dilihat dari lembar-lembar asuhan keperawatan yang mayoritas tidak terisi dengan lengkap dan perawat perawat yang mengisi lembar askep tersebut yaitu dari 11 orang perawat pelaksana ditemui di RSJKO 7 orang yang mengatakan perawat tidak melaksanakan pendokumentasian.

Selain berdasarkan pengamatan peneliti juga melakukan wawancara dengan beberapa orang perawat yang bertugas di ruangan, beberapa orang perawat mengatakan bahwa pendokumentasian banyak menyita waktu, tenaga dan pikiran. Sebagian perawat yang lain mengatakan pendokumentasian tidak begitu penting, sehingga pelaksanaannya belum sepenuhnya sesuai dengan standar yang ada.

Bertolak belakang pada uraian diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Hubungan Antara Motivasi dengan Pelaksanaan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa dan Ketergantungan Obat Bengkulu”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang maka masalah penelitian adalah kurangnya motivasi perawat terhadap pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan diruang rawat inap RSJKO Soeprapto Bengkulu. Adapun rumusan masalah adalah “Adakah hubungan antara motivasi dengan pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang rawat inap Rumah Sakit Jiwa Dan Ketergantungan Obat Bengkulu”.

Tujuan Penelitian

Tujuan Umum

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara motivasi dengan pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa dan Ketergantungan Obat Bengkulu.

Tujuan Khusus
Untuk mengetahui gambaran motivasi perawat.
Untuk mengetahui gambaran pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan.
Untuk mengetahui hubungan antara motivasi dengan pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa dan Ketergantungan Obat Bengkulu.

Manfaat Penelitian

Manfaat Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan bacaan, sumber pustaka tentang hubungan antara motivasi dengan pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa dan Ketergantungan Obat Bengkulu.

Manfaat Bagi Tempat Penelitian

Sebagai informasi untuk menciptakan serta meningkatkan kualitas kerja perawat dan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh pihak Rumah Sakit.

Manfaat Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan bagi peneliti selanjutnya agar dapat dijadikan masukan untuk pengembangan penelitian selanjutnya.

Keaslian Penelitian

Berdasarkan kepustakaan yang peneliti telusuri belum ada yang pernah melakukan penelitian tentang Hubungan Antara Motivasi dengan Pelaksanaan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa dan Ketergantungan Obat Bengkulu.

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

Dokumentasi Keperawatan

Pengertian

Nursalam (2001) mengatakan bahwa “Dokumen adalah suatu catatan yang dapat dibuktikan atau dijadikan bukti dalam persoalan hukum“. Sedangkan pendokumentasian adalah pekerjaan mencatat atau merekam peristiwa dan objek maupun aktifitas pemberian jasa (pelayanan) yang dianggap berharga dan penting . Dokumentasi asuhan dalam pelayanan keperawatan adalah bagian dari kegiatan yang harus dikerjakan oleh perawat setelah memberi asuhan kepada pasien.

Dokumentasi merupakan suatu informasi lengkap meliputi status kesehatan pasien, kebutuhan pasien, kegiatan asuhan keperawatan serta respons pasien terhadap asuhan yang diterimanya. Dengan demikian dokumentasi keperawatan mempunyai porsi yang besar dari catatan klinis pasien yang menginformasikan faktor tertentu atau situasi yang terjadi selama asuhan dilaksanakan. Disamping itu catatan juga dapat sebagai wahana komunikasi dan koordinasi antar profesi (Interdisipliner) yang dapat dipergunakan untuk mengungkap suatu fakta aktual untuk dipertanggung jawabkan.

Dokumentasi asuhan keperawatan merupakan bagian integral dari asuhan keperawatan yang dilaksanakan sesuai standar. Dengan demikian pemahaman dan keterampilan dalam menerapkan standar dengan baik merupakan suatu hal yang mutlak bagi setiap tenaga keperawatan agar mampu membuat dokumentasi keperawatan secara baik dan benar.

Komponen model dokumentasi keperawatan

Kegiatan konsep pendokumentasian meliputi :

Komunikasi

Keterampilan dokumentasi yang efektif memungkinkan perawat untuk mengkomunikasikan kepada tenaga kesehatan lainnya dan menjelaskan apa yang sudah, sedang, dan yang akan dikerjakan oleh perawat.

Dokumentasi proses keperawatan

Pencatatan proses keperawatan merupakan metode yang tepat untuk pengambilan keputusan yang sistematis, problem solving, dan riset lebih lanjut. Dokumentasi proses keperawatan mencakup pengkajian, identifikasi masalah, perencanaan, dan tindakan. Perawat kemudian Mengobservasi dan mengevaluasi respon klien terhadap tindakan yang diberikan, dan mengkomunikasikan informasi tersebut kepada tenaga kesehatan lainnya.

Standar dokumentasi

Perawat memerlukan sesuatu keterampilan untuk memenuhi standar dokumentasi. Standar dokumentasi adalah suatu pernyataan tentang kualitas dan kwantitas dokumentasi yang dipertimbangkan secara adekuat dalam suatu situasi tertentu. Standar dokumentasi berguna untuk memperkuat pola pencatatan dan sebagai petunjuk atau pedoman praktik pendokumentasian dalam memberikan tindakan keperawatan.

Tujuan Utama Dokumentasi

Menurut Nursalam (2001) Tujuan utama dari pendokumentasian adalah:

a. Mengidentifikasi status kesehatan klien dalam rangka mencatat kebutuhan klien, merencanakan, melaksanakan tindakan keperawatan dan mengevaluasi tindakan.

b. Dokumentasi untuk penelitian, keuangan, hukum dan etika.

Manfaat Dan Pentingnya Dokumentasi Keperawatan

Menurut Nursalam (2001) dokumentasi keperawatan mempunyai makna yang penting bila dilihat dari berbagai aspek yaitu :

Hukum
Bila terjadi suatu masalah yang berhubungan dengan profesi keperawatan, dimana perawat sebagai pemberi jasa dan klien sebagai pengguna jasa, maka dokumentasi diperlukan sewaktu-waktu. Dokumentasi tersebut dapat dipergunakan sebagai barang bukti di pengadilan.

Jaminan mutu (kualitas pelayanan)

Pencatatan data klien yang lengkap dan akurat, akan memberikan kemudahan bagi perawat dalam membantu menyelesaikan masalah klien. Dan untuk mengetahui sejauh mana masalah klien dapat teratasi dan seberapa jauh masalah baru dapat diidentifikasi dan dimonitor melalui catatan yang akurat. Hal ini akan membantu meningkatkan mutu pelayanan keperawatan.

Komunikasi
Dokumentasi keadaan klien merupakan alat perekam terhadap masalah yang berkaitan dengan klien. Perawat atau tenaga kesehatan lain akan bisa melihat catatan yang ada dan sebagai alat komunikasi yang dijadikan pedoman dalam memberikan asuhan keperawatan.

Keuangan
Semua tindakan keperawatann yang belum, sedang, dan telah diberikan dicatat dengan lengkap dan dapat digunakan sebagai acuan atau pertimbangan dalam biaya keperawatan.

Pendidikan
Isi pendokumentasian menyangkut kronologis dari kegiatan asuhan keperawatan yang dapat dipergunakan sebagai bahan atau referensi pembelajaran bagi siswa atau profesi keperawatan.

Penelitian
Data yang terdapat di dalam dokumentasi mengandung informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan atau objek riset dan pengembangan profesi keperawatan.

Akreditasi
Melalui dokumentasi keperawatan dapat dilihat sejauh mana peran dan fungsi keperawatan dalam memberikan askep pada klien. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan tingkat keberhasilan pemberian askep yang diberikan, guna pembinaan lebih lanjut

Prinsip-Prinsip Pendokumentasian

Menurut Nursalam (2001) prinsip pendokumentasian ditinjau dari dua segi, yaitu dari segi isi maupun teknik pencatatan

Segi isi dokumentasi

1). Mengandung Nilai Administratif

Misalnya rangkaian pendokumentasian kegiatan pelayanan keperawatan merupakan alat pembelaan yang sah manakala terjadi gugatan.

2). Mengandung Nilai Hukum

Misalnya catatan medis kesehatan keperawatan dapat dijadikan sebagai pegangan hukum bagi rumah sakit, petugas kesehaan, maupun pasien.

3). Mengandung Nilai Keuangan

Kegiatan pelayanan medis keperawatan akan menggambarkan tinggi rendahnya biaya perawatan yang merupakan sumber perencanaan keuangan rumah sakit.

4). Mengandung Nilai Riset

Pencatatan mengandung data, atau informasi, atau bahan yang dapat digunakan sebagai objek penelitian, karena dokumentasi merupakan informasi yang terjadi di masa lalu.

5). Mengandung Nilai Edukasi

Pencatatan medis keperawatan dapat digunakan sebagai referensi atau bahan pengajaran di bidang profesi.

Segi teknik pencatatan (Nursalam, 2001)

1). Menulis nama pasien pada setiap halaman catatan perawat

2). Mudah dibaca, sebaiknya menggunakan tinta warna biru atau hitam

3). Akurat, menulis catatan selalu dimulai dengan menulis tanggal, waktu dan dapat dipercaya secara fakta.

4). Ringkas, singkatan yang biasa digunakan dan dapat diterima, dapat dipakai. Contoh : Kg untuk Kilogram

5). Pencatatan mencakup keadaan sekarang dan waktu lampau

6). Jika terjadi kesalahan pada saat pencatatan, coret satu kali kemudian tulis kata “salah” diatasnya serta paraf dengan jelas. Dilanjutkan dengan informasi yang benar “jangan dihapus”. Validitas pencatatan akan rusak jika ada penghapusan.

7). Tulis nama jelas pada setiap hal yang telah dilakukan dan bubuhi tanda tangan

8). Jika pencatatan bersambung pada halaman baru, tandatangani dan tulis kembali waktu dan tanggal pada bagian halaman tersebut.

Jenis jenis pencatatan

Ada dua jenis pencatatan dokumentasi keperawatan menurut Nursalam (2001) yaitu :

Catatan Pasien secara Tradisional

Catatan pasien secara tradisional merupakan catatan yang berorientasi pada sumber dimana setiap sumber mempunyai catatan sendiri. Sumber bisa didapat dari perawat, dokter, atau tim kesehatan lainnya. Catatan perawat terpisah dari catatan dokter dan catatan perkembangan. Biasanya catatan ditulis dalam bentuk naratif. Sistem dokumentasi berorientasi pada sumber yang ditulis secara terpisah-pisah sulit menghubungkan keadaan yang benar sesuai perkembangan pasien. Catatan tradisional umumnya mempunyai enam bagian, yaitu : catatan khusus, lembar catatan dokter, lembar riwayat medik, lembar identitas, catatan keperawatan, dan laporan khusus lainnya.

Catatan Berorientasi pada Masalah

Pencatatan yang berorientasi pada masalah yang sedang dialami pasien. Sistem ini pertama kali diperkenalkan oleh dr. Lawrence Weed dari USA, dimana dikembangkan satu sistem pencatatan dan pelaporan dengan penekanan pada pasien tentang segala permasalahannya. Secara menyeluruh sistem ini dikenal dengan nama “Problem Oriented Record ”.

Problem Oriented Record (POR) merupakan suatu alat yang efektif untuk membantu tim kesehatan mengidentifikasi masalah-masalah pasien, merencanakan terapi, diagnosa, penyuluhan, serta mengevaluasi dan mengkaji perkembangan pasien. POR adalah suatu konsep, maka disarankan untuk membuat suatu format yang baku. Tiap pelayanan dapat menerapkan konsep ini dan menyesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi setempat.

Komponen dasar POR terdiri dari empat bagian, yaitu :

1). Data Dasar : identitas, keluhan utama, riwayat penyakit sekarang dan sebelumnya. Riwayat kesehatan keluarga, pemeriksaan fisik, laboratorium, dan lain-lain, data dasar diperlukan tergantung dari unit atau jenis asuhan yang akan diberikan, misalnya: data dasar unit kebidanan akan berbeda dengan unit bedah.

2). Daftar Masalah : masalah pasien didapat dari hasil kajian. Pencatatan dasar masalah dapat berupa gejala-gejala, kumpulan gejala, atau hasil laboratorium yang abnormal, masalah psikologis, atau masalah sosial. Masalah yang ada mungkin banyak sehingga perlu diatur menurut prioritas masalah dengan memberi nomor, tanggal pencatatan, serta menyebutkan masalahnya. Daftar memberikan keuntungan bagi perawat sebagai perencana keperawatan.

3). Rencana: Rencana disesuaikan dengan tiap masalah yang ada. Dengan demikian perawat dapat merencanakan sesuai kebutuhan pasien.

4). Catatan Perkembangan Pasien adalah semua catatan yang berhubungan dengan keadaan pasien selama dalam perawatan. Pada umumnya catatan ini terdiri dari beberapa macam bentuk, antara lain :

a). Catatan Berkesinambungan (Flow Sheet)

Digunakan untuk mencatat hasil observasi perawatan secara umum, khususnya pada keadaan pasien yang sering berubah-ubah dengan cepat.

b). Catatan secara Naratif (Notes)

c). Catatan akan Pulang/Sembuh (Discharge Notes)

Dokter maupun perawat membuat kesimpulan tentang keadaan pasien selama dirawat, baik mengenai permasalahan dan tindak lanjut yang dibutuhkan.

Metode pendokumetasian Asuhan Keperawatan

Pendokumentasian Pengkajian

Dokumentasi pengkajian ditujukan pada data klinik dimana perawat dapat mengumpulkan dan mengorganisisr dalam catatan kesehatan. Format pengkajian meliputi data dasar, flowsheet dan catatan perkembangan lainnya yang memungkinkan sebagai alat komunikasi bagi tenaga keperawatan dan tenaga kesehatan lainnya.

Petunjuk penulisan pengkajian:

1). Gunakan format yang sistematis untuk mencatat pengkajian yang meliputi : Riwayat pasien masuk rumah sakit, respon klien yang berhubungan dengan persepsi kesehatan klien, riwayat pengobatan,
data pasien rujukan, pulang dan keuangan.

2). Gunakan format yang telah tersusun untuk pencatatan pengkajian
Pendekatan : mayor body system seperti sistem respirasi, sistem kardiovaskular, sistem persarafan, sistem perkemihan, dan sistem pencernaan.

3). Kelompokkan data-data berdasarkan model pendekatan yang digunakan.

4). Tulis data objektif tanpa bias (tanpa mengartikan), menilai memasukkan pendapat pribadi.

5). Sertakan pernyataan yang mendukung interpretasi data objektif.

6). Jelaskan observasi dan temuan secara sistematis, termasuk definisi karakteristiknya.

7). Ikuti aturan atauran atau prosedur yang dipakai dan disepakati instansi

8). Tuliskan secara jelas dan singkat

Pendokumentasian Diagnosa Keperawatan (Nursalam, 2001)

Petunjuk untuk penulisan diagnosa keperawatan meliputi :

1). Pemakaian PE dan PES : untuk format diagnosa aktual, kecuali ketika petugas yang berbeda mengambil tindakan segera (untuk contoh, tanda dan gejala pencatatan, sebelum dan sesudah diagnosa).

2). Catat diagnosa keperawatan potensial dalam sebuah problem / format etiologi.

3). Pemakaian terminologi tetap dengan diagosa keperawatan karangan Nanda sehubungan dengan (diantara problem dan etiologi) dan dibanding dengan (etiologi, sign dan sympton) tergantung bahasa, jika masalah tidak selesai menurut nanda.

4). Merujuk pada daftar yang dapat diterima, bentuk diagnosa keperawatan untuk catatan standar dalam saku atau ringkasan.

5). Mulai pernyataan diagnosa dengan menguabah redaksinya ke dalam keadaan diagnosa keperawatan.

6). Pastikan data mayor dan penunjang data minor karakteristik pendefinisian diperoleh keperawatan bagian pengkajian pasien untuk menegakkan diagnosa keperawatan

7). Pernyataan awal dalam perencanaan keperawatan didaftar masalah dan nama dokumentasi dalam catatan perawatan. Pemakaian masing-masing diagnosa keperawatan sebagai petunjuk untuk membuat catatan perkembangan.

8). Hubungkan pada tiap-tiap diagnosa keperawatan bila merujuk dan memberikan laporan perubahan.

9). Setiap pergantian jaga perawat, gunakan diagnosa keperawatan sebagai pedoman untuk pengkajian, tindakan dan evaluasi.

Dokumentasi Rencana Tindakan

Rencana tindakan keperawatan mencakup tiga hal yaitu meliputi :

1). Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan harus merupakan prioritas untuk merawat klien. Hal tersebut harus menyangkut langsung kearah situasi yang mengancam kehidupan klien.

2). Kriteria hasil

Setiap diagnosa keperawatan harus mempunyai sedikitnya satu kriteria hasil. Kriteria hasil dapat diukur dengan tujuan yang diharapkan yang mencerminkan masalah klien.

3). Rencana tindakan keperawatan

Tindakan keperawatan adalah memperoleh tanggung jawab mandiri, khususnya oleh perawat yang dikerjakan bersama dengan perintah medis berdasarkan masalah klien dan bantuan yang diterima klien adalah hasil yang diharapkan. Masing-masing masalah klien dan hasil yang diharapkan didapatkan paling sedikit dua rencana tindakan.

Petunjuk penulisan rencana tindakan yang efektif :

a). Sebelum menuliskan rencana tindakan, kaji ulang semua data yang ada sumber data yang memuaskan meliputi : Pengkajian sewaktu klien masuk rumah sakit, diagnosa keperawatan sewaktu masuk rumah sakit, keluhan utama klien atau alasan dalam berhubungan dengan pelayanan kesehatan, laboratorium, ritme latar belakang sosial budaya, riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik, Observasi dari tim kesehatan lain.

b). Daftar dan jenis masalah aktual resiko dan kemungkinan. Berikan prioritas utama pada maslah aktual yang mengancam kesehatan.

c). Untuk mempermudah dan bisa dimengerti dalam memuat rencana tindakan berikanlah gambaran dan ilustrasi (contoh) bila mungkin diagnosa khususnya sangat membantu ketika teknologi canggih digunakan untuk perawatan klien atau ketika menggambarkan lokasi anatomi.

d). Tuliskan dengan jelas khusus, terukur, kriteria hasil yang diharapkan untuk menetapkan masalah bersama dengan klien tentukan keterampilan kognitif, afektif dan psikomotor yang memerlukan perhatian.

e). Selalu ditanda-tangani dan diberi tanggal rencana tindakan, hal ini penting karena seorang perawat profesional akan bertanggung jawab dan bertanggung gugat untuk melaksanakan rencana tindakan yang telah tertulis.

f). Mulai rencana tindakan dengan menggunakan action verb
Catat tanda-tanda vital setiap pergantian dines
Timbang berat badan setiap hari, informasikan kepada klien alasan isolasi.

g). Alasan prinsip untuk menuliskan diagnosa keperawatan.:
Bagaimana prosedur akan dilaksanakan, kapan dan berapa lama, jelaskan secara singkat keperluan apa yang perlu dipenuhi, termasuk tahapan-tahapan tindakan.

h). Tuliskan rasional dari rencana tindakan.

i). Rencana tindakan harus selalu tertulis dan ditanda-tangani

j). Rencana tindakan harus dicatat seagai hal yang permanen

k). Klien dan keluarganya jika memungkinkan diikutsertakan dalam perencanaan.

l). Rencana tindakan harus sesuai dengan waktu yang ditentukan dan diusahakan untuk selalu diperbaharui misalnya setiap pergantian dinas, setiap hari, dan atau sewaktu-waktu diperlukan.

4). Dokumentasi Intervensi Keperawatan

Perencanaan dan tindakan keperawatan adalah tahap dalam proses keperawatan berdasarkan masalah aktual dari klien
Maksud dokumentasi adalah menemukan secara tepat sebagai gambaran intervensi keperawatan yang meliputi :

a ). Intervensi terapeutik

Tindakan terapeutik adalah askep yang langsung sesuai keadaan klien. Rencana keperawatan yang lebih dari satu harus di kerjakan sungguh-sungguh sesuai prioritas masalah dalam diagnosa keperawatan.

b). Intervensi observasi

Proses ini membutuhkan ketajaman observasi perawat termasuk keterampilan mengevaluasi yang tepat. Program yang lebih dari yang sangat menentukan kesehatan klien.

5). Dokumentasi Evaluasi Perawatan

Pernyataan evaluasi perlu dokumentasikan dalam catatan kemajuan, direvisi dalam rencana perawatan atau dimasukkan dalam ringkasan khusus dan dalam pelaksanaan dan tentu perencanaan. Pedoman untuk pendokumentasian evaluasi :

a). Sebelum kesimpulan evaluasi dengan data yang mendukung penilaian perawat. Contoh data pendukung (untuk klien dengan myocard infark) : tidak ada dispnea. Penilaian perawatannya : toleransi aktifitas meningkat.

b). Mengikuti dokumentasi intervensi keperawatan dengan pernyataan evaluasi formatif yang menjelaskan respon cepat klien terhadap intervensi keperawatan atau prosedur.

c). Menggunakan pernyataan evaluasi sumatif ketika klien dipindahkan ke fasilitas lain atau dipulangkan.

d). Catatan evaluasi sumatif untuk setiap hasil yang diharapkan diidentifikasikan pada perencanaan keperawatan klien, bisa berjalan 500 kaki dan menaiki 12 tangga tanpa bantuan. Evaluasi sumatif : dapat berjalan 200 kaki tanpa alat bantu dan dapat naik turun 6 tangga tanpa bantuan.

e). Menulis pernyataan evaluasi yang merefleksikan keadaan perkembangan klien terhadap tujuan, pemasukan yang sesuai dicatat sebagai berikut : kontrol sakit yang tidak efektif setelah medikasi, terus tanpa henti, penghilang rasa sakit dari medikasi berlangsung selama 30 menit.

f). Melalui suatu penilaian atau modifikasi intervensi, mengawali dan mendokumentasikan respon perawat untuk mengubah kondisi klien.

Faktor-faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan Menurut Martin handoko (2000) yaitu :

a. Lama atau waktu pelaksanaan

faktor yang menyebabkan pendokumentasian askep belum optimal karena dokumentasi keperawatan terlalu bervariasi, rumit dan membutuhkan waktu lama sekitar 35-140 menit.

b. Kepentingan atau kegunaan

Menurut Carpenito ( 1999 ) rintangan dari staf perawat terhadap pendokumentasian yaitu: tidak ada waktu yang cukup untuk menulis, dianggap tidak perlu kecuali akreditasi dan tidak digunakan setelah ditulis.

c. Pendidikan

Pendidikan merupakan tingkat dasar pengetahuan intelektual yang dimiliki seseorang, karena pendidikan merupakan modal dasar dalam rangka pengembangan pengetahuan, sikap dan ketrampilan

d. Motivasi

Motivasi adalah suatu dorongan yang menyebabkan seseorang berbuat sesuatu atau bersikap tertentu ( Hasibuan, 2001).



Motivasi

Pengertian

Motivasi adalah karakteristik psikologi manusia yang memberi kontribusi pada tingkat komitmen seseorang. Hal ini termasuk faktor-faktor yang menyebabkan, menyalurkan dan mempertahankan tingkah laku manusia dalam arah tekad tertentu menurut Stoner & Freeman dalam Gibson ( 1999). Motivasi menurut Ngalim Purwanto dalam Notoatmodjo (2003) adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Sedangkan menurut Sbortell & Kaluzny, dalam Gibson (1999) motivasi adalah perasaan atau pikiran yang mendorong seseorang melakukan pekerjaan atau menjalankan kekuasaan terutama dalam berperilaku.

Tidak jauh berbeda dengan ke tiga pendapat diatas Azwar dalam Adam Indra (1999) hampir berpendapat sama yaitu motivasi adalah upaya untuk menumbuhkan rangsangan, dorongan atau pembangkit tenaga pada seseorang ataupun sekelompok masyarakat agar mau berbuat dan bekerjasama secara optimal melaksanakan sesuatu yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Sedangkan menurut Martin Handoko (2000), motivasi adalah pemberi daya penggerak untuk menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka bekerjasama, efektif dan terintegrasi dengan segala daya untuk mencapai kepuasan. Motivasi adalah dorongan yang timbul dari diri seseorang secara sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu menurut Poerwadarminta dalam Achmad (2004).

Dari berbagai macam definisi motivasi, Menurut Stanford dalam Achmad (2004) ada tiga point penting dalam pengertian motivasi yaitu hubungan antara kebutuhan, dorongan dan tujuan. Kebutuhan muncul karena adanya sesuatu yang kurang dirasakan oleh seseorang, baik fisologis maupun psikologis.

Hipotesis

Ho : Tidak ada hubungan yang bermakna antara motivasi perawat dengan pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan.

Ha : Ada hubungan yang bermakna antara motivasi perawat dengan pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan.

Hubungan Antara motivasi Dengan Pelaksanaan Pendokumentasian Askep

Hubungan antara motivasi dengan pelaksanakan dokumentasian, dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : masa kerja, tingkat pendidikan, kesejahteraan karyawan. Perilaku yang timbul pada diri seseorang karena didorong adanya kebutuhan. Kebutuhan yang ada pada diri seseorang selalu berorientasi pada tujuan sehingga dapat terpenuhinya kebutuhan yang diinginkan. Dengan adanya motivasi maka baik secara langsung ataupun tidak langsung dapat membentuk perilaku seseorang. Hal ini sesuai dengan pendapat Handoko (1998) bahwa dengan adanya motivasi maka akan mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. begitu juga dengan tenaga keperawatan, dalam penelitian ini tentang pendokumentasian proses keperawatan dapat dilakukan dengan baik jika didorong dengan adanya motivasi perawat untuk melakukan usaha tersebut. Motivasi dengan kategori

Motivasi merupakan suatu proses psikologis yang mencerminkan interaksi antara sikap, kebutuhan, persepsi dan keputusan yang terjadi pada diri seseorang, dan motivasi sebagai proses psikologi timbul diakibatkan oleh faktor dalam diri seseorang itu sendiri disebut intrinsik atau faktor diluar diri seseorang disebut ekstrinsik. Faktor di dalam diri seseorang dapat berupa kepribadian, sikap, pengalaman dan pendidikan atau berbagai harapan, cita-cita yang menjangkau kemasa depan. Sedangkan faktor dari luar diri dapat ditimbulkan oleh berbagai sumber bisa dari orang lain, faktor-faktor lain yang sangat komplek.

Perilaku yang timbul pada diri seseorang karena didorong adanya kebutuhan. Kebutuhan yang ada pada diri seseorang selalu berorientasi pada tujuan sehingga dapat terpenuhinya kebutuhan yang diinginkan. Dengan adanya motivasi maka baik secara langsung ataupun tidak langsung dapat membentuk perilaku seseorang.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Rancangan dan Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian secara survey Analitik dengan menggunakan rancangan cross-sectional yang merupakan rancangan penelitian dengan menggunakan pengukuran atau pengamatan pada saat bersamaan (sekali waktu) antara variabel bebas (faktor resiko) dengan variabel tergantung (efek) (Alimul,2002).

logo akper serulingmas cilacap

logo akper serulingmas maos cilacap

Epilepsi Tingkatkan Risiko Bunuh Diri

Para pasien yang baru saja didiagnosa menderita epilepsi memiliki risiko tinggi untuk melakukan bunuh diri, sehingga para dokter yang merawatnya harus terus menerus mengawasi mereka, demikian hasil penelitian ilmuwan Demark yang dilansir Antara.

Pasien penderita epilepsi memiliki risiko melakukan bunuh diri tiga kali lebih tinggi dibandingkan mereka yang bukan, namun risiko tersebut akan menurun apabila si pasien sudah menerima kondisi keadaan kesehatan, kata ilmuwan tersebut, seperti dikutip Reuters Health.

“Hasil penelitian kami terhadap pasien epilepsi yang baru didiagnosa menderita penyakit yang menurun menurut garis keturunan sebagai kelompok yang harus menjadi kelompok yang paling berisiko, sehingga perlu mendapat penanganan khusus,” ujar para ilmuwan yang memuat hasil temuan mereka dilansir di salah satu Jurnal Kedokteran Syaraf, Lancet Neurology, edisi Juli 2007.

Dari pengamatan dan penelitian kami menemukan orang-orang yang baru didiagnosa menderita epilepsi sebagai kelompok yang paling rentan dan perlu mendapatkan penanganan khusus, kata para ilmuwan tersebut.

Para pasien yang didiagnosa pada enam bulan lalu atau kurang lima kali, ditemukan fakta lebih besar kecenderungnya untuk melakukan bunuh diri, demikian dikatakan oleh Dr Per Sidenius dan rekan-rekannya dari rumah sakit Aarhus, Denmark.

Para ilmuwan Denmark tersebut membandingkan data medis lebih dari 21.000 pasien yang melakukan bunuh diri, dan lebihj dari 43.000 yang meninggal akibat alasan lain, yakni antara tahun 1981 hingga 1997.

“Di antara mereka yang melakukan bunuh diri, ada 492 atau 2,32 persen memiliki sejarah penyakit epilepsi, dibandingkan dengan 3.140 orang atau 0,74 persen lainnya,” kata para pakar ilmu syaraf tersebut.

Mereka-mereka yang dinyatakan mengidap epilepsi yang memiliki catatan dengan penyakit kejiwaan memiliki kecenderungan 29 kali lipat lebih tinggi untuk melakukan aksi bunuh diri.

TBC Penyakit Berbahaya Ketiga di Dunia

Penyakit Tuberculosis, atau yang lebih dikenal dengan TBC, adalah termasuk penyakit yang berbahaya yang menempati urutan ketiga dunia setelah HIV-AIDS dan penyakit jantung, demikian kata pemerhati masalah kesehatan, dr Ermy Setiari MKes.

“HIV/AIDS dan serangan jantung masih menduduki peringkat satu dan dua, sementara TBC ada di urutan ketiga dari sederet penyakit berbahaya lainnya,” kata Ermy, seperti dilansir Antara.

Ermy menyebutkan, sejalan dengan bahaya yang ditimbulkan dari TBC, penderita penyakit ini masih cukup banyak jumlahnya di Indonesia. “Jumlah penderita TBC di tanah air terhitung menempati posisi ketiga setelah India dan China,” kata Ermy tanpa merinci angka para penderita.

Ia juga menjelaskan, penyakit TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh kuman “mycrobacterium tuberculosis” yang menyerang manusia pada usia produktif. “Jadi, orang yang terserang TBC akibat terinfeksi kuman, bukan semata-mata penyakit keturunan,” ujarnya.

Gejala TBC ini muncul seperti batuk berdahak selama tiga minggu atau lebih, diikuti demam, berat badan menurun, keringat malam dengan tanpa aktifitas. Selain itu, nafsu makan orang yang terserang TBC juga akan menurun drastis, serta akan merasakan nyeri pada dada dan juga batuk berdarah.

Masyarakat yang mengalami gejala seperti itu, kata Ermy, diharapkan segera dapat memeriksakan diri ke Puskesmas terdekat, yang senantiasa akan mendapatkan pengobatan secara gratis.

“Penyakit TBC dapat disembuhkan bila si penderita melakukan pengobatan secara rutin selama 6-8 bulan. Kalau berobat secara teratur, penyakit TBC pasti dapat disembuhkan,” katanya menambahkan.

Sementara itu, banyak orang yang beranggapan bahwa TBC lebih berbahaya dari HIV/AIDS. Ini disebabkan, penyakit paru-paru ini melakukan penyebarannya melalui udara. Sehubungan dengan itu, hendaknya secara rutin harus dilakukan sosialisasi TBC ke desa-desa, dengan harapan penyakit tersebut dapat dicegah penyebarannya di masyarakat.

Untuk itulah, masyarakat harus turut berperan aktif sebagai bentuk kepedulian terhadap penyakit ini melalui sosialisasi masyarakat. Selain melalui sosialisasi, upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit TBC juga harus dilakukan melalui berbagai aksi prefentif dan kuratif agar masyarakat aman dari penyebaran penyakit yang berbahaya ini.

Lelaki Perokok Berat Sulit Capai Umur 40 Tahun

Dampak dari kebiasaan merokok semakin nyata, terutama bagi lelaki perokok berat akan sulit untuk mencapai usia 40 tahun, bahkan menurut sebuah survei di Jepang, laki-laki perokok berat hanya memiliki usia harapan hidup sampai umur 38,6 tahun.

Survei yang dilakukan kementerian kesehatan Jepang seperti dikutip Kyodo di Tokyo, Selasa (24/7) lalu, menyebutkan, laki-laki yang tidak merokok, kesempatan untuk menikmati hidupnya lebih panjang, yakni mampu mencapai usia hidup 42,1 tahun, sehingga terjadi gap sebanyak 3,5 tahun antara yang merokok dengan yang tidak.

Lelaki perokok berat yang menghabiskan rata-rata dua bungkus rokok sehari, memiliki resiko memperpendek usia harapan hidupnya 0,9 tahun lebih cepat ketimbang laki-laki perokok yang menghabiskan 20 batang sigaret sehari.

Hasil penelitian sekelompok ahli di Departemen Kesehatan, Tenagakerja dan Kesejahateraan Jepang itu merupakan yang pertamakalinya di Negeri Sakura yang secara tegas mengindikasikan dampak rokok bagi kesehatan, khususnya yang dapat mempengaruhi usia harapan hidup seseorang.

Sebanyak 9.625 orang menjadi sample dari penelitian yang dilakukan di 300 pusat kesehatan publik pada tahun 1980. Jumlah lelaki yang diteliti mencapai 4,237 orang, sedangkan sisanya, sebanyak 5.388 merupakan perempuan yang berusia 30 tahun lebih.

Dari total angka tersebut, sebanyak 2.000 orang meninggal pada tahun 1999, demikian hasil survei dari Ilmu Kedokteran Universitas Shiga yang dipimpin profesor Hiratsugu Ueshima.

“Dampak dari kebiasaan merokok pada laki-laki lebih nyata. Namun kecenderungan yang sama juga terlihat para perempuan perokok,” kata Yoshitaka Murakami, pengajar di Universitas Shiga.

Survei juga menunjukkan, dari 2.666 lelaki perokok berat rata-rata tidak bisa mencapai umur 40, mereka hanya dapat hidup sampai usia 38,6 tahun. Sementara 777 laki-laki lainnya yang tidak merokok justru dapat mencapai usia 42,1 tahun. Terjadi gap usia harapan hidup sebanyak 3,5 tahun.

Sisanya lagi sebanyak 794 lelaki yang kemudian memilih untuk berhenti merokok, lebih mampu mencapai usia hidup 40,4 tahun.

Harapan hidup bagi perokok yang menghabiskan 20 batang rokok sehari mampu menikmati hidup sampai umur 39 tahun, sedangkan bagi perokok yang menghisap dua bungkus rokok sehari adalah 38,1 tahun.

Bagi 476 perempuan perokok, usia harapan hidupnya bisa mencapai umur 43,4 tahun, sementara 4.793 lainnya yang tidak merokok mampu mengarungi kehidupannya hingga usianya mencapai 45,6 tahun.

Kulit Semangka Bisa Jadi Obat

Mulai saat ini, orang Arab diperkirakan bukan hanya gemar mengonsumsi isi buah semangka, tetapi juga akan memanfaatkan kulitnya.

Hasil penelitian terbaru, seperti dikutip kantor berita Arab Saudi (SPA), Minggu (22/7) lalu, menyebutkan bahwa kulit semangka juga dapat menyembuhkan sedikitnya lima macam penyakit.

Penyakit-penyakit yang bisa disembuhkan oleh kulit semangka adalah darah tinggi kronis, radang ginjal, sulit buang air kecil, sulit buang air besar kronis dan penyakit dropsy (sakit gembur-gembur).

Hasil penelitian yang dilakukan Lembaga Medis Biologi yang disiarkan oleh Majalah Riset Medis Yordania itu juga memberikan jaminan bagi pasien dapat sembuh setelah melakukan pengobatan selama sebulan dengan teratur.

Untuk darah tinggi disarankan untuk mengeringkan kulit semangka lalu ditumbuk halus. Setiap hari diambil 20 gram dari kulit yang telah ditumbuk itu dan dimasak dengan air secukupnya. Pasien yang meminumnya secara teratur selama sebulan, penyakit darah tingginya bisa tersembuhkan secara total.

Sedangkan empat penyakit lainnya disarankan untuk memotong kecil kulit semangka tersebut lalu dimasak sehingga menjadi adonan lalu disimpan di dalam botol kaca yang ditutup rapi.

Pasien penderita radang ginjal, sulit buang air kecil, sulit buang air besar kronis dan penyakit gembur-gembur, dianjurkan memakan adonan tersebut satu sendok makan sehari sebelum sarapan selama sebulan.

“Apabila pasien mengikuti petunjuk tersebut dengan teratur paling sedikit selama sebulan penuh, maka penyakit-penyakit tersebut akan sembuh total dengan izin Allah,” demikian hasil penelitian tersebut.

Dengan adanya hasil penelitian terbaru tersebut, warga Arab yang dikenal memang doyan makan buah semangka, kemungkinan tidak akan membuang kulitnya ke sampah, tapi akan disimpan menjadi bahan obat, demikian Antara.

Infus Vodka Selamatkan Pasien

Para dokter di Australia menyelamatkan nyawa seorang wisatawan Italia dengan memberinya infus minuman alkohol vodka, minuman keras khas Rusia, selama tiga hari, kata staf rumah sakit di Queensland, Australia, demikian menurut laporan BBC.

Lelaki berusia 24 tahun itu, yang menelan racun untuk bunuh diri, dirawat sewaktu dalam keadaan koma. Tim dokter memberinya infus vodka setelah rumah sakit kehabisan alkohol untuk pengobatan, yang digunakan untuk membersihkan racun dari tubuh.

Staf rumah sakit mengatakan pasien itu sekarang sudah mulai pulih sepenuhnya. Lelaki Italia itu dibawa ke rumah sakit di kota Mackay, Queensland bagian utara setelah menelan ethylene glycol, zat beracun yang terdapat di dalam anti freeze, cairan untuk mencegah mesin membeku.

“Pasien diberi infus vodka yang setara dengan tiga porsi minuman standar setiap jamnya, selama tiga hari di unit perawatan intensif,” kata Dr Todd Fraser dalam sebuah pernyataan.

“Dia diberikan obat agar tidur dalam keadaan koma jadi begitu dia bangun, sakit kepala akibat alkohol di tubuhnya sudah hilang.” Pasien itu kemudian dirawat selama 20 hari lagi sebelum dibolehkan pulang.

Pro Kontra Penggunaan Kondom

Bentuk sosialisasi penggunaan kondom untuk mencegah penyebaran HIV dan AIDS dinilai psikiater Prof Dr dadang Hawari menyesatkan. Namun sejumlah kalangan menolak pernyataan Dadang dan menilai kondom dapat mencegah penularan HIV dan AIDS.

“Bentuk sosialisasi yang dilakukan pemerintah dan aktivis HIV dan AIDS menyatakan bahwa penggunaan kondom dapat mencegah penyebaran HIV dan AIDS itu menyesatkan dan membodohi masyarakat,” ujar dadang, Guru Besar Tetap Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, seperti dikutip sumber BKKBN.

Dadang menyatakan, pencegahan penyebaran HIV dan AIDS dengan kondom bisa digolongkan pembohongan publik. Alasannya, terbukti secara medis, kondom tidak mampu mencegah virus HIV dan AIDS. Kondom tidak mampu mencegah masuknya virus penyakit yang menghilangkan kekebalan tubuh manusia itu.

Dadang mengaku, pendapatnya tersebut berpatokan pada hasil konferensi AIDS Asia Pasifik di Chiang mai, Thailand pada tahun 1995. Pada konferensi tersebut diungkapkan penggunaan kondom untuk mencegah virus HIV dan AIDS tidaklah benar. Alasannya kondom yang terbuat dari bahan lateks memiliki pori-pori 1/60 mirkon dalam keadaan tidak merenggang.

“Sedangkan dalam keadaan merenggang lebar pori-pori kondom dapat mencapai 10 kali dari 1/60 mikron. Sedangkan besarnya virus AIDS berdiameter 1/250 mikron. Dengan demikian virus dapat menembus pori-pori kondom,” kata Dadang menjelaskan.

Ia juga mengutip pendapat J Mann (1995) dari Harvard AIDS Institute yang menyatakan bahwa tingkat keamanan kondom hanya 70 persen. Sementara itu Direktur Pelayanan Kesehatan Yayasan Kusuma Buana Adi Sasongko membantah pernyataan Dadang. Menurut Adi Sasongko, kondom yang terbuat dari bahan lateks memiliki pori-pori adalah tidak benar.

Kehilangan Keperawanan Terlalu Awal Berisiko pada Kesehatan

Terlalu awal melakukan hubungan seks, atau sebaliknya, melakukannya pada usia yang lebih tua, akan memiliki risiko terkena gangguan kesehatan seksual di kemudian hari, demikian menurut studi terbaru yang dipublikasikan di American Journal of Public Health.

Menggunakan data dari cross-sectional survey yang melibatkan lebih dari 8.000 orang dewasa di AS (1996), para peneliti menemukan bahwa mereka yang mulai melakukan hubungan seks pada usia relatif lebih muda tampaknya memiliki risiko lebih besar terkena penyakit menular seksual, karena tingginya jumlah pasangan seksual dan sejarah melakukan seks di bawah pengaruh alkohol.

Di sisi lain, apakah dia melakukan seks terlalu muda atau bahkan di usia yang mulai menginjak di atas 20an, juga akan mengalami masalah pada fungsi seksual, terutama pada lak-laki yang mengalami kesulitan mempertahankan ereksi dan mencapai orgasme. Nah.

Tidak jelas kenapa orang yang melakukan hubungan seksual di usia dini dan lebih tua cenderung mengalami masalah disfungsi seksual, demikian pengakuan para peneliti yang dipimpin oleh Dr. Theo G.M. Sandfort dari Columbia University, di New York City.

Namun temuan itu setidaknya menjadi salah satu pendorong diajarkannya pendidikan seks di sekolah yang menyarankan remaja untuk melakukan seks setelah menikah.

“Menunda aktivitas seksual mungkin akan menciptakan risiko kesehatan dengan menahan perkembangan emosional, kognitif dan keahlian interpersonal yang penting untuk fungsi kepuasan seksual dan kesehatan pada umumnya,” ujar para peneliti dilansir Reuters.

Rata-rata responden mengatakan melakukan seks pertama kali di usia 17-18. Dikatakan melakukan seks usia dini jika terjadi di usia 14 dan yang memulai seks di usia 22 atau lebih dianggap sebagai ‘telat’.

Bukan tidak mungkin untuk menentukan sebab akibat dari data hasil survey. Misalnya, pria muda dengan masalah seksual mungkin memulai hubungan seksual di usia yang lebih matang (di atas 20 tahun), dikaitkan dengan masalah disfungsi seksual yang dialaminya kelak.

Namun tim Sandfort menambahkan temuan ini membutuhkan kajian lebih lanjut. Yang paling penting adalah pendidikan seksual yang tepat untuk menurunkan risiko mesalah kesehatan terkait perilaku seksual remaja.

Makin Tua, Otak Kurang Tertata

Anda sering lupa dimana menaruh sesuatu atau lupa dimana meletakkan kunci mobil anda? Jika anda telah berusia di atas 60 tahun, hal itu mungkin menjadi bagian normal usia tua, kata beberapa peneliti Amerika Serikat (AS) dalam studi yang menyatakan susunan otak merosot sejalan dengan bertambahnya usia pada orang sehat.

Studi tersebut, yang disiarkan dalam Jurnal Neuron, adalah bagian dari suatu upaya oleh para peneliti Harvard University untuk memahami perbedaan antara kemerosotan norma, yang berhubungan dengan usia dan kerusakan klinis.

“Kami berusaha memahami ujung batas itu antara penuaan normal dan penyakit Alzheimer,” kata Randy Buckner, profesor Harvard dan peneliti Howard Hughes Medical Institute yang mengerjakan studi itu.

Buckner dan rekannya mengambil gambar pemeriksaan otak dari 55 orang dewasa yang berusia 60 tahun dan lebih, dan 38 orang dewasa yang lebih muda dalam usia 35 tahun dan lebih muda. Mereka menggunakan teknik pencitraan yang disebut PET untuk mendeteksi keberadaan “amyloid”, bahan kimia yang secara khusus berhubungan dengan penyakit Alzheimer, untuk mengesampingkan orang yang kemerosotan daya ingatnya berhubungan dengan penyakit.

Apa yang mereka temukan ialah sebagian sistem otak menjadi kurang teratur sehubungan dengan perkembangan usia. “Kelihatannya itu merupakan dampak penuaan normal terlepas dari penyakit Alzheimer,” kata Buckner.

Mereka mendapati susunan otak yang disebut “jalur masalah putih”, yang membawa keterangan antar-wilayah otak yang berbeda, hanya merosot pada kelompok orang berusia tua.

“Pada orang dewasa yang berusia muda, bagian depan otak tersusun rapi dengan bagian belakang otak,” kata Jessica Andrews-Hanna, tamatan perguruan tinggi di laboratorium Buckner, dalam suatu pernyataan.

“Pada orang dewasa yang lebih tua bukan ini kasusnya. Wilayah tersebut menjadi tak harmonis dan kurang terhubung satu sama lain,” katanya.

Buckner mengatakan studi itu menunjukkan kemerosotan kemampuan kognitif pada orang berusia lanjut mungkin berhubungan dengan masalah komunikasi antar-wilayah otak. “Kami berbicara mengenai suatu dampak yang berkembang pada beberapa dasawarsa terakhir hidup kita,” katanya.

Tidak setiap orang terganggu pada tingkat yang sama. Ini mungkin membantu dalam menjelaskan mengapa sebagian orang yang terserang penyakit Alzheimer menyerah dengan cepat dan yang lain mengalami kemerosotan lebih lamban.

“Sebagian otak mungkin lebih siap untuk menghadapi serangan penyakit Alzheimer,” kata Buckner. Ditambahkannya, penuaan normal ringan dibandingkan dengan mereka yang berkaitan dengan penyakit progresif yang menimbulkan kemerosotan dan merampas kemampuan orang untuk mengingat, memberi alasan dan berkomunikasi.

“Meskipun itu mungkin berarti rak kita pada usia 80 tahun tidak seperti ketika kita berusia 20 tahun, itu bukan berarti kita tidak berusaha terlalu baik dibandingkan dengan penyakit (tersebut),” kata Buckner, seperti dilaporkan Reuters.

Waspadai Sinar X dan CT Scan

Patah tulang, cedera hebat pada bagian kepala, penyumbatan arteri koroner adalah kondisi yang dapat dibuat untuk dapat dilihat melalui sinar X dan tak ada keraguan sama sekali karena hasil tampilan tersebut sangat berguna pada saat digukan sebagaiman mestinya.

Di sisi lain pengambilan gambar dengan sinar X dapat menimbulkan penyakit kanker. Karenanya pasien dinasihati untuk menanyakan secara kritis segala sesuatu mengenai sinar X apabila akan menjalani pengobatan menggunakan sinar X.

Sinar X menghasilkan radiasi ion yang juga terjadi secara alami .Dosis yang efektif yang dapat diterima oleh manusia diukur dengan satuan ukuran millisiverts, yaitu satuan ukuran radiasi.

Angka rata-rata pajanan sinar X yang normal adalah 2,1 millisievert per tahun, demikian dikatakan oleh pihak Lembaga Perlindungan Terhadap Radiasi di Salzgitter, Jerman.

Sebagai pembanding seorang pasien yang menjalani CT (computed Tomography) atau CT Scan dibagian kepala mereka menerima dosis 2 hingga 4 millisiever, demikian dikatakan oleh ahli radiologi Chritoph Heyer dari Perkumpulan Pekerja Klinik di Universitas Ruhr di Bochum.

Apabila seorang pasein terkena pajanan sinar X sebesar 0,03 hingga 0,1 milliesievert, maka hal itu tidak berarti si pasien menerima sinar X kadar ringan,” kata Heyer.

“Setiap pajanan sinar X berarti terjadi radiasi dan tak ada batasan dimana kerusakan dapat dihindari,` kata heyer lagi.

“Penggunaan CT Scan murni untuk memeriksa kesehatan karena tak ada gejala klinis atau faktor resiko tinggi yang dapat membuat kesimpulan yang keliru,” kata Reinhard loose, kepala Institut Diagnostik dan Radiologi Intervensional di rumah sakit North Nurnberg.

Juga ketika seorang pasien mengalami sakit yang serius merek harus mengajukan pertanyaan kritis, kata Heyer sambil menambahkan bahwa seringkali pasien secara otomatis digiring ke bagian radiology tanpa kejelasan tujuannya.

Menurut Wolfram Koenig, Kepala badan Perlindungan Terhadap radiasi Jerman , pengambilan foto sinar X seringkali digunakan tanpa kejelasan klepentingannya.

“Maka, pasien harus melakukan sesuatu sebelum itu terjadi dengan menanyakan kepada dokter mereka apa kepentingan pengambilan foto sinar X berkaitan dengan penyakit atau kondisi kesehatan mereka,” kata Konig.

Penting untuk memberi tahu kepada para dokter akan adanya pemeriksaan yang serupa yang dapat dilakukan di awal dan dapat memberikan pelayanan pengambuilan foto menggunakan sinar X sesuai dengan perjanjian apabila diperlukan.

Sebagai tambahan, katanya, pasien juga harus memberi tahukan kepada dokter mereka mengenai catatan atau file foto hasil sinar X yang mereka miliki dan membawanya ketika mereka berkonsultasi dengan dokter.

sumber: perempuan.com

Jus Jeruk Bisa Turunkan Kolesterol

Kolesterol tinggi bisa diturunkan dengan banyak minum jus jeruk. Para peneliti mendapati, bahwa jus yang telah diperkaya sejumlah ramuan dapat menurunkan kolesterol. Ini sudah terbukti pada sekitar 12 persen orang dewasa yang meminum jus jeruk dua gelas setiap hari selama dua bulan.

Studi yang secara parsial didanai oleh perusahaan minuman Coca Cola juga meluncurkan jus yang telah diperkaya jenis ramuan steril yang berkhasiat menurunkan kolesterol.

“Jus jeruk telah banyak dikonsumsi oleh perorangan dari segala golongan usia, dari anak-anak sampai dewasa,” kata Sridevi Devaraj dari Universitas Califonia.

Para peneliti melibatkan sebanyak 73 relawan yang semula mengalami tingginya kolesterol, namun setelah meminum jus jeruk selama dua pekan, mereka dapat pulih kembali.

Robert Eckel dari Universitas Colorado menyatakan hasil itu dinilai menarik karena jus jeruk menawarkan pilihan lain. Minuman yang diperkaya dengan folate, vitamin C dan nutrisi lainnya telah terbukti dapat meningkatkan kesehatan seseorang.

Mereka yang terlibat dalam penelitian itu berusia antara 20 sampai 37 tahun, dan tidak ada seorang pun yang mengalami penyakit kardiovaskular. (yz/Ant)

Detoksifikasi : Berendamlah Dengan Air Hangat

Ada banyak cara untuk melakukan detoksifikasi atau pengeluaran racun dari dalam tubuh. Salah satu cara sederhana dan alami yang dapat dilakukan adalah dengan berendam di air hangat.

Menurut praktisi kesehatan yang juga corporate health trainer dr. Phaidon Lumban Toruan, pada dasarnya detoksifikasi merupakan proses alamiah tubuh untuk menetralkan atau mengeluarkan racun dari dalam tubuh. Proses detoksifikasi dalam tubuh umumnya ditangani oleh organ hati dan ginjal.

Phaidon menjelaskan, detoksifikasi melalui metode berendam di air hangat sudah sejak lama dilakukan dan telah diakui efektivitasnya.

“Sudah ada penelitiannya. Dan ini merupakan salah satu jenis natural medicine. Bukan conventional medicine,” ujarnya dalam workshop anti aging lifestyle di Jakarta, Minggu, (27/11/2011).

Lantas, bagaimana cara memulainya? Menurut Phaidon, langkah-langkahnya cukup mudah dan sederhana. Hal pertama yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan terapi (berendam di air hangat) adala seseorang harus lebih dulu mandi bersih (menggunakan sabun). Hal ini dimaksudkan agar tidak ada minyak yang menutupi lapisan kulit, sehingga mempermudah proses pengeluaran toksin.

Setelah berendam kira-kira 3-5 menit pertama, terang Phaidon, biasanya tubuh akan mulai merasakan efek kantuk yang luar biasa. Untuk terapi ini, Anda tidak perlu menggunakan atau memasukkan campuran atau zat apapun ke dalam air.

“Nanti toksin sebagian akan keluar lewat kulit dan sebagian lewat usus,” katanya.

Sehabis berendam, lanjut Phaidon, badan harus kembali dibilas cukup dengan air saja (tanpa sabun). “Karena ada kemungkinanan toksik yang keluar dari bawah kulit masih menempel,” tambahnya.

Pada hari pertama, Anda cukup berendam selama kurang lebih 5 (lima) menit. Namun untuk hari-hari berikutnya bisa ditambah (kelipatan satu menit) sampai akhirnya menjadi setengah jam.

Meski begitu, cara tersebut di atas menurut Phaidon hanyalah sebagai pelengkap saja dan bukan satu-satunya pilihan untuk detoksifikasi.

Minum banyak air putih dengan kombinasi makanan yang berserat dan olahraga, menurutnya masih menjadi pilihan yang terbaik untuk melakukan detoksifikasi.

“Kalau orang kurang minum air putih, otomatis proses detoks dalam tubuhnya akan berkurang. Sedangkan kombinasi antara makanan yang berserat, olahraga dan air putih sangat membantu detoksifikasi di dalam usus,” ucapnya.

Olahraga juga dapat meningkatkan pergerakan usus untuk menarik dan mengeluarkan racun. “Ketika orang olahraga, toksik yang tersimpan di bawah lemak kulit akan terbawa terdorong keluar, jadi proses detoksifikasi berjalan lebih baik,” tandasnya.

sumber: kompas.com

Wi-Fi Bisa Merusak Sperma Anda

Koneksi internet tanpa kabel alias Wi-Fi memang lebih praktis karena memungkinkan seseorang untuk online di mana saja. Namun bagi kaum laki-laki, Wi-Fi memiliki efek samping yang tidak diharapkan yakni bisa merusak kualitas sperma.

Sebuah penelitian di Argentina menunjukkan, kualitas sperma yang terpapar sinyal Wi-Fi cenderung lebih buruk dibandingkan yang lain. Efek ini tidak ditemukan pada sperma yang berada di sekitar jaringan internet biasa, yang masih menggunakan kabel.

Dalam penelitian yang dipublikasikan di jurnal Fertility and Sterility tersebut, para ilmuwan mengambil sampel sperma secara acak dari 29 laki-laki. Sebagian diletakkan di ruangan yang memiliki sinyal Wi-Fi, sebagian lagi dijauhkan dari jaringan internet.

Setelah dibiarkan selama 4 jam, sampel sperma tersebut lalu diperiksa dan dianalisa di laboratorium. Para ilmuwan menghitung sel sperma yang masih hidup pada masing-masing sampel sperma, lalu membandingkan tingkat kerusakan pada struktur DNA (Droxyribo Nucleic Acid).

Sebanyak 25 persen sperma yang terpapar sinyal Wi-Fi akhirnya mati, sedangkan sperma yang jauh dari koneksi internet hanya 14 persen saja yang mati. Demikian juga dengan struktur DNA, 9 persen sperma yang terpapar Wi-Fi rusak atau 3 kali lipat dibanding yang jauh dari koneksi internet.

Conrado Avendano, ilmuwan dari Nascentis Medicina Reproductiva yang melakukan penelitian itu menjelaskan bahwa penyebabnya adalah gelombang elektromagnet. Jaringan internet tanpa kabel memancarkan gelombang tersebut, yang kemudian merusak sperma laki-laki.

“Penelitian kami menunjukkan bahwa komputer yang terhubungan dengan internet tanpa kabel bisa merusak sperma jika diletakkan dekat dengan organ reproduksi laki-laki,” kata Avendano dalam laporannya seperti dikutip dari Reuters.

Hubungan antara jaringan internet tanpa kabel dengan kualitas sperma sepertinya baru kali ini diteliti. Berbagai penelitian sebelumnya lebih banyak mengaitkan kerusakan sperma dengan panas yang dihasilkan oleh komputer itu sendiri, sehingga laki-laki tidak dianjurkan untuk memangku laptop.

sumber: detik.com

Dilarang Dikonsumsi Bagi Penderita Asam Urat

Asam urat adalah kondisi yang bisa dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsinya sehari-hari. Untuk itu ketahui makanan apa saja yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi oleh penderita asam urat.

Asam urat disebabkan oleh endapan kristal urat pada sendi, karena urat ini membantu memecah senyawa menjadi purin. Orang dengan asam urat cenderung menghasilkan asam urat dalam jumlah melebihi normal karena tidak bisa mengekskresi asam urat dengan baik sehingga kadar dalam darahnya meningkat.

Umumnya laki-laki lebih rentan mengembangkan asam urat dibanding dengan perempuan, tapi jika sudah mencapai menopause maka terjadi peningkatan risiko terhadap asam urat.

Serangan asam urat yang dialami oleh seseorang biasanya dipicu oleh berbagai faktor meliputi:
Kelebihan berat badan
Kelaparan atau mengonsumsi makanan yang sangat rendah energi, karena ketika protein tubuh dipecah akibat kelaparan atau asupan energi yang rendah maka kadar asam urat akan meningkat secara drastis
Penyakit ginjal
Penyakit yang bisa meningkatkan produksi asam urat sepertri leukemia atau psoriasis
Beberapa obat tertentu yang bisa mengurangi ekskresi asam urat seperti diuretik thiazide.

Berbagai hal bisa dilakukan untuk mengurangi risiko serangan asam urat seperti mengurangi berat badan, menghindari alkohol, tidak berlebihan konsumsi teh atau kopi, konsumsi karbohidrat relatif tinggi (roti, nasi dan pasta), moderat dalam protein dan rendah lemak serta mengonsumsi air putih yang cukup.

Satu hal yang penting adalah menghindari makanan yang mengandung kadar purin tinggi karena biasanya mengandung 100-1.000 mg nitrogen purin dalam 100 gram nya, seperti dikutip dari Health24, Selasa (29/11/2011) yaitu:
Hati
Ginjal
Roti manis
Sarden
Ikan teri
Telur ikan
Eksrak daging
Otak
Jantung

Sedangkan makanan yang sebaiknya dibatasi biasanya mengandung 9-100 mg nitrogen purin per 100 mg makanan, seperti 1 porsi daging, 90 gram ikan atau unggas, satu porsi sayuran. Dan makanan yang diperbolehkan per hari tergantung dari kondisi pasien seperti asparagus, kacang kering, lentil, jamur, kacang polong dan bayam.

Untuk makanan yang mengandung kadar purin rendah biasanya dapat dikonsumsi sehari-hari dan jumlah purinnya dapat diabaikan, seperti:
Roti putih
Sereal
Keju
Cokelat
Telur
Buah
Makanan penutup yang mengandung gelatin
Es krim
Susu
Mie
Minyak zaitun
Pasta
Puding
Beras
Sayuran (kecuali yang sudah disebutkan sebelumnya)

sumber: detik.com

Air Putih Bisa Berbahay Bila Dimunum di Saat Makan

UKANNYA membantu proses percernaan, minum air putih di sela-sela makan ternyata bisa menghambat kekuatan pencernaan perut dan menyebabkan tingkat insulin untuk berfluktuasi secara signifikan.

Kebanyakan orang memang berpikir minum air putih bersamaan dengan mengunyah makanan bisa membantu meluruhkan makanan saat makan. Namun, sebaliknya, itu justru membahayakan perut.

Apalagi, bagi Anda yang memang memiliki masalah pencernaan, konsekuensi bermacam-macam. Padahal perut kita secara otomatis sudah mengetahui kapan harus melepaskan cairan untuk membantu pencernaan. Jika Anda mulai minum air pada saat yang sama, yang sebenarnya Anda lakukan adalah menipiskan cairan pencernaan yang dihasilkan untuk mencerna makanan.

Penyerapan nutrisi
Penelitian pun menunjukkan bahwa meminum sedikit air putih selama makan memang tidak apa-apa, tapi minum segelas atau dua gelas dapat mengganggu pencernaan. Yang terbaik adalah minum air sebelum dan 2 jam setelah makan untuk membantu penyerapan nutrisi.

Apabila Anda meminum air saat makan, air akan diserap oleh dinding usus lambung sehingga menyebabkan refluks asam dan heartburn. Minum air bersamaan dengan makan juga dapat menyebabkan peningkatan kadar insulin. Semakin banyak insulin dilepaskan ke aliran darah, semakin tinggi kemungkinan kita menyimpan lemak di dalam tubuh.

Oleh karena itu, pastikan makanan tidak terlalu asin karena akan membuat kita lebih haus memicu keninginan minum air. Selain itu, makan terburu-buru akan menyebabkan makanan sulit tertelan menuju ke bawah sehingga kita akan merasa perlu untuk minum air putih. Banyak mengunyah akan sangat baik karena akan mempermudah kerja perut dalam mengolah makanan.

sumber: mediaindonesia.com

Inilah 4 Tanda Awal, Anda Tak Akan Punya Anak

Penelitian membuktikan, semakin banyak perempuan yang tidak mempunyai anak. Menurut laporan Social and Demographic Trends yang dikeluarkan oleh Pew Research Center, tingkat kehamilan di usia remaja menurun, begitu pula perempuan di usia 20-an. Namun tingkat kehamilan pada perempuan usia 40-44 tahun ternyata malah meningkat 4 persen! Kemudian, sebanyak 20 persen perempuan Amerika tidak mempunyai anak, padahal 40 tahun lalu angka ini hanya sebesar 10 persen.

Apa yang menyebabkan fakta-fakta ini muncul? Anneli Rufus, penulis buku Stuck: Why We Don’t (or Won’t) Move On, menyimpulkan empat statistik dari hasil penelitian tersebut yang menunjukkan bahwa Anda tak akan mempunyai anak.

1. Jika Anda punya gelar sarjana, kemungkinan untuk tidak mempunyai anak muncul sebesar 24 persen Pada dasarnya, orang Asia datang dari keluarga tradisional yang berorientasi pada kehadiran anak. Tingkat kesuburannya pun cukup tinggi. “Tetapi, orang yang memiliki pendidikan yang tinggi cenderung menunggu lebih lama untuk memprogram kehamilan,” ujar Daoshing Ni, penulis buku The Tao of Fertility. “Mereka terpelajar, dan secara sadar membuat pilihan untuk menunda kehamilan.” Repotnya, seiring bertambahnya usia, kemampuan untuk hamil menurun.

2. Jika Anda berusia 44 tahun dan belum mempunyai anak, peluang untuk hamil hanya sebanyak 0,18 persen, sebelum kemampuan melahirkan berlalu. Perempuan yang belum mempunyai anak hingga usia 44 bisa dengan aman berasumsi bahwa mereka tak akan memilikinya. Penyebabnya banyak, namun yang jelas jika di usia tersebut Anda belum mempunyai anak, kemungkinan karena Anda tidak ingin, atau tidak bisa (dengan berbagai alasan). Meskipun begitu, teknologi kedokteran tetap memungkinkan perempuan untuk bisa hamil di usia ini.

3. Jika Anda memiliki gelar PhD, kemungkinan untuk tidak mempunyai anak sebesar 34 persen. Ketika menyangkut gelar kesarjanaan, usia memang memengaruhi. Ketika seorang perempuan mampu menyelesaikan disertasinya, kemungkinan usianya sudah di akhir 30-an atau awal 40-an. Seperti Anda ketahui, tingkat kesuburan menurun drastis seiring bertambahnya usia. Pada usia 30-an, kesuburan menurun hingga 50 persen, dan berkurang lagi 5-15 persen ketika memasuki usia 40. “Semakin lama Anda menunggu, semakin banyak tantangan kesuburan yang Anda hadapi,” ujar Ni.

4. Jika Anda merokok, kemungkinan untuk hamil berkurang hingga 30 persen dibanding yang tidak merokok. Hal ini merupakan refleksi dari pengaruh kesehatan akibat merokok, bukan karena tren sosial apapun. “Merokok itu menuakan telur Anda,” ungkap Alice Domar, profesor kebidanan dari Harvard University Medical School, yang juga penulis buku Conquering Infertility. Seorang perokok berusia 25 tahun sama suburnya dengan non perokok berusia 35 tahun. Orang mengira berhenti merokok akan langsung membuat mereka hamil, namun kenyataannya tidak selalu begitu. Menurut Domar, telur yang sudah menua tidak akan kembali muda. “Nikotin ditemukan di dalam cairan dimana telur berkembang,” katanya.

Sumber: The Daily Beast, kompas.com

4 pantangan tentang sarapan

Kehidupan sebagai komuter di Jakarta atau kota-kota besar lainnya membuat kita merasa tak punya waktu untuk sarapan. Sampai di kantor, rasa lapar mendera, namun terpaksa dilupakan karena sudah dihadang pekerjaan yang menumpuk. Kalaupun akhirnya menyempatkan sarapan di kantor, menunya pun menyesuaikan dengan penjaja makanan di sekitar kantor, seperti gorengan, bubur ayam, lontong sayur, mi instan, atau donat yang tersaji di coffee shop dekat kantor. Situasi ini membuat sesi sarapan menjadi tidak wajib dan tidak terkendali. Padahal, untuk urusan sarapan, ada empat larangan yang perlu Anda hindari:

Melewatkannya. Masih banyak orang yang melewatkan sarapan, entah karena tak sempat atau karena merasa tak perlu. Padahal sarapan fungsinya membantu mendongkrak metabolisme setelah metabolisme Anda melambat saat tidur malam. Selain itu, sarapan juga bisa menjadi alat untuk memelihara berat badan. Konsumsilah menu sarapan yang sehat untuk memastikan energi, otak, dan berat badan, selalu terjaga.

Menundanya. Waktu terbaik untuk sarapan adalah satu jam setelah Anda bangun tidur. Sebisa mungkin tidak menundanya, kecuali Anda punya ritual olahraga lebih dulu dan ngemil sebelumnya untuk menambah energi. Sekitar 30 menit hingga dua jam setelah olahraga, pastikan Anda menyiapkan menu sarapan yang mengandung karbohidrat dan protein untuk mengembalikan energi tubuh Anda.

Melupakan serat (dan protein). Menu sarapan yang mengandung serat dan protein membantu Anda merasa kenyang lebih lama, sehingga Anda tidak tergoda untuk ngemil lagi sebelum waktu makan siang. Nikmati, misalnya, nasi pecel komplit, atau bubur manado. Jika tak ingin menu yang terlalu mengenyangkan, coba siapkan telur dadar dengan isi sayuran, atau roti gandum dengan selai kacang. Sebaiknya Anda tidak sarapan dengan kue-kue yang manis, karena akan membuat Anda cepat merasa lapar dan lesu.

Minum kopi berlebihan. Secangkir kopi di pagi hari memang akan banyak membantu, misalnya menajamkan pikiran dan mengurangi risiko berbagai penyakit. Namun batasi konsumsi kopi Anda sebanyak satu atau dua cangkir saja sehari, agar Anda tidak merasa gelisah, atau meningkatkan risiko tekanan darah tinggi. Jika Anda biasa minum dua cangkir kopi, cobalah mengganti cangkir kedua Anda dengan teh hijau yang mengandung antioksidan.

sumber: kompas.com

rokok herbal

Berbagai cara dilakukan orang untuk membuat rokok terlihat lebih ‘menyehatkan’, salah satunya dengan menciptakan rokok herbal. Namun sebenarnya rokok herbal tetaplah berbahaya bagi kesehatan.

Ketika produsen menciptakan rokok herbal, maka para perokok akan mendapatkan satu alasan untuk mempertahankan kebiasaannya itu, karena menganggap rokok ini lebih sehat dibandingkan dengan rokok pada umumnya.

Rokok herbal biasanya berisi campuran rempah-rempah dengan rasa berbeda yang bisa memberikan aroma tertentu pada para perokok. Aroma yang biasa terkandung dalam rokok herbal seperti mint, cengkeh, kayu manis, jasmine, rose dan bahkan aroma mentol.

Meskipun bahan dalam rokok herbal bisa ditemukan dalam toko makanan kesehatan, tapi ketika rokok ini dinyalakan maka tumbuh-tumbuhan tersebut juga bisa menghasilkan karbon monoksida dan tar yang biasa ada dalam rokok tembakau, seperti dikutip dari Lifemojo.

Selain itu rokok herbal ini juga masih memungkinkan bagi para perokok dan orang disekitarnya menghisap asap yang dihasilkan, sehingga menempatkan orang-orang tersebut pada bahaya kanker paru-paru dan jantung.

The National Institute on Drug Abuse mengungkapkan bahwa rokok kretek herbal berbahaya ketika dibakar. Bahan kimia yang dihasilkan ketika dibakar bisa meningkatkan risiko perokok dari bahaya infeksi pernapasan pneumonia, bronkitis dan paru-paru.

Sebuah studi yang dilakukan oleh National Institute on Drug Abuse Intramural Research Program di Baltimore menemukan bahwa rokok kretek serta rokok yang menyatakan bebas bahan adiktif tetap mengandung kadar nikotin yang sama dengan rokok yang standar ada.

Untuk itu jika memang berniat menghentikan kebiasaan merokok, sebaiknya hindari penggunaan rokok herbal atau jenis rokok lain yang mengklaim lebih ‘menyehatkan’. Tapi mulailah dengan niat yang kuat serta konsultasikan dengan ahlinya untuk jika memang membutuhkan bantuan terapi berhenti merokok.

sumber: detik.com

9 penyakit turunan

9 Penyakit Turunan, Kanker, Diabetes, Kolesterol, Dll. Sejarah keluarga memegang peranan penting dalam kondisi kesehatan seseorang. Misalnya jika dalam keluarga ada riwayat penyakit kanker, itu berarti kita atau anak-anak kita memiliki kemungkinan untuk mewarisi gen yang sama. Dengan kata lain risikonya untuk terkena kanker jauh lebih tinggi daripada risiko individu yang tidak memiliki gen tersebut.

Sejauh ini para ilmuwan telah mengidentifikasi gen-gen yang dapat meningkatkan sekitar 400 kondisi penyakit paling menonjol, seperti misalnya parkinson dan cystic fibrosis atau kondisi fatal yang disebabkan oleh mutasi genetik. Cystic fribrosis menyebabkan terbentuknya lendir lengket dan tebal di dalam paru-paru dan berbagai bagian lain.

Kendati demikian beberapa penyakit tidak hanya disebabkan oleh gen tunggal melainkan akibat kombinasi beberapa faktor seperti pola makan dan gaya hidup. Sebut saja misalnya tekanan darah tinggi, penyakit jantung atau skizofrenia.

Berikut ini beberapa penyakit beserta persentase tingkat risiko yang mengkin bisa diturunkan terkait riwayat yang dimiliki oleh anggota keluarga :

1. Tekanan darah tinggi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal atau kronis (dalam waktu yang lama). Hipertensi sering tidak disadari karena tidak bergejala. Untuk mengetahuinya perlu dilakukan pengukuran tekanan darah. Jika tidak segera diobati, dapat meningkatkan risiko stroke atau serangan jantung.

Risiko diturunkan: Menurut para ahli, jika salah satu orang tua Anda memiliki tekanan darah tinggi, risiko Anda mendapatkan penyakit ini sebesar 15 persen atau bahkan lebih tinggi.

2. Kolesterol tinggi
Dalam keluarga yang sama, kadang para anggotanya memiliki tingkat kadar kolesterol tinggi. keadaaan ini dalam ilmu kedokteran disebut Familial Hypercholesterolaemia (FH). FH disebabkan oleh perubahan gen dimana lemak tidak dimetabolisme dengan baik dalam darah dan menumpuk di arteri. FH merupakan satu contoh dari sifat genetik yang dominan, yang berarti bahwa seseorang memerlukan hanya satu gen abnormal untuk memiliki kondisi tersebut.

Risiko diturunkan: Dr Nigel Capps, dari Inggris mengatakan, jika salah satu orang tua Anda memiliki hiperkolesterolemia familial, maka Anda memiliki risiko 50 persen mendapatkan penyakit tersebut.

3. Hipotiroid
Hipotiroid terjadi ketika tubuh tidak menghasilkan cukup hormon tiroksin. Gejala yang muncul biasanya sering merasa kelelahan dan penurunan berat badan. Penyakit ini tujuh kali lebih mungkin terjadi pada perempuan.

Risiko diturunkan: Dr Mark Cohen, konsultan endokrinologi dari Spire Bushey Hospital, Hertfordshire mengungkapkan, memiliki saudara atau ibu dengan tiroid (kurang aktif), maka Anda memiliki risiko 20 kali lebih mungkin untuk mendapatkannya.

4. Gangguan Bipolar
Gangguan bipolar (juga dikenal gangguan manik depresi) adalah suatu kondisi yang menyebabkan periode depresi dan mania, biasanya dipicu oleh stres. Diduga disebabkan oleh ketidakseimbangan kimia di otak, dan pengaruh faktor genetik.

Risiko diturunkan: Jika ada orang tua yang memiliki penyakit ini, maka risiko untuk setiap anak-anak mereka mengalami hal sama adalah sebesar 10-15 persen.

5. Diabetes tipe 2
Umumnya gejala awal diabetes tipe 2 tidak dapat dideteksi. Risiko mengidap diabetes cukup tinggi jika keluarga, orang tua atau saudara Anda juga memiliki riwayat penyakit ini.

Risiko diturunkan: Jika ada salah satu orang tua dengan diabetes tipe 2, risiko penyakit itu diturunkan sebesar 15 persen. Tetapi jika kedua orang tua memiliki kondisi tersebut, risiko penyakit itu diturunkan kepada anak mereka sebesar 75 persen. Namun, faktor lain seperti kegemukan, malas olahraga dan makan yang tidak sehat dapat meningkatkan resiko.

6. Arthritis (radang sendi)
Osteoarthritis adalah jenis penyakit sendi yang disebabkan oleh keausan sendi dan merupakan salah satu dari keluarga besar penyakit arthritis yang paling sering terjadi. Penyakit ini mempengaruhi sekitar 80 persen orang pada suatu waktu dalam kehidupan mereka.

Risiko diturunkan: Banyak masyarakat yang menganggap kalau osteoartritis adalah penyakit yang diturunkan. Tetapi Dr. Sanggar mengatakan, kondisi seperti ini sebetulnya sangat jarang diwariskan. “Ini biasanya terjadi karena keausan pada sendi,” katanya.

7. Motor Neuron Disease (MND)
MND adalah suatu penyakit mematikan yang sudah dikenal sejak abad ke-19. Karena relatif jarang ditemukan sering seorang dokter luput mendeteksi gejala-gejala penyakit ini bahkan banyak yang mendiagnosanya sebagai stroke.

Penyakit umumnya merusak sistem saraf sehingga menyebabkan otot lemah. Penyakit ini cenderung mempengaruhi orang berusia lebih dari 40 tahun dan lebih sering menimpa laki-laki. Penyebab pastinya belum jelas, tetapi penyakit ini bisa diturunkan.

Risiko diturunkan: Peneliti mengatakan, sekitar 10 persen penyakit ini dapat diturunkan jika Anda memiliki kerabat dekat dengan kondisi seperti tersebut.

8. Kanker payudara dan ovarium
Kanker payudara adalah kanker paling umum yang diderita kaum perempuan. Di Indonesia, kanker payudara merupakan salah satu penyakit penyebab terbesar kematian pada wanita. Sedangkan kanker ovarium, biasa dikenal dengan “silent killer”, menduduki peringkat ke-lima sebagai penyebab kematian pada wanita akibat kanker.

Risiko diturunkan: Menurut penelitian sementara 90 persen kasus tidak diwariskan. Hanya 5-10 persen kanker payudara disebabkan oleh mutasi gen yang diwariskan dari satu ibu atau ayah. Mutasi gen BRCA1 dan BRCA2 adalah yang paling sering. Perempuan dengan mutasi ini memiliki risiko terkena kanker payudara sampai 80 persen. Meningkatnya risiko kanker ovarium juga dikaitan dengan mutasi gen ini.

9. Parkinson
Penyakit parkinson dimulai secara samar-samar dan berkembang secara perlahan. Pada banyak penderita, pada mulanya parkinson muncul sebagai tremor (gemetar) tangan ketika sedang beristirahat. Penyakit ini cenderung diturunkan, walau terkadang faktor genetik tidak memegang peran utama. “Sekali lagi, ini adalah kondisi multi-faktorial,” kata Dr Walker.

Risiko diturunkan: Menurut Walker, mereka yang mempunyai orangtua, saudara atau kerabat dekat dengan gangguan parkinson, maka dua kali lipat lebih mungkin untuk mengalami hal serupa.

sumber: kompas.com

7 Tanda – Tanda Bahaya Saat Hamil

Untuk beberapa calon ibu, sedikit rasa sakit dapat menyebabkan munculnya alarm berbahaya dan langsung berkunjung ke dokter kandungan. Bagi calon ibu yang lain, rasa sakit yang sama kadang tidak dihiraukan. Mereka berpikir itu adalah kejadian normal pada kehamilan.

Bagaimana cara membedakan antara gejala yang membutuhkan perhatian medis segera dengan yang tidak berbahaya, yang bisa menjadi bahan pertanyaan untuk Anda ketika konsultasi lanjutan ke dokter kandungan?

Konsensusnya adalah lebih baik selamat daripada menyesal. Ketika timbul tanda-tanda yang tidak biasa yang membuat Anda ragu, telepon atau kunjungi dokter. Ada beberapa tanda yang tidak boleh diabaikan.

Berikut adalah tujuh tanda yang berpotensi menimbulkan komplikasi serius selama kehamilan.

Tanda 1 : Pendarahan pada trimester berapa pun. Perdarahan bisa berarti banyak hal. Perdarahan parah disertai sakit perut yang amat sangat dan juga kram seperti sedang menstruasi, atau terasa akan pingsan dan semuanya terjadi pada trimester pertama, itu bisa menjadi pertanda hamil di luar kandungan,” kata Peter Bernstein, MD, profesor obgin klinis di Albert Einstein College of Medicine dan Montefiore Medical Center di Bronx.

Hamil di luar kandungan terjadi jika telur yang telah dibuahi tertanam di tempat lain, kecuali di dalam rahim. Hamil di luar kandungan dapat mengancam jiwa calon ibu. Perdarahan hebat disertai kram juga bisa menjadi tanda keguguran pada trimester pertama atau awal trimester kedua.

Dengan kata lain, perdarahan pada fase apa pun selama kehamilan adalah berbahaya. Jangan tunda untuk segera ke dokter jika terjadi perdarahan saat Anda hamil.

Tanda 2 : Mual dan muntah yang parah. Mual dan muntah parah sampai Anda tidak dapat menahan makanan apa pun di dalam perut tergolong situasi yang berbahaya. “Jika Anda tidak dapat makan atau minum apa pun, dehidrasi mengancam,” kata Bernstein.

Anda juga terancam kekurangan gizi, yang bisa menyebabkan kelahiran cacat sampai lahir prematur. Karena itu, sangat penting untuk berkonsultasi ke dokter jika mual dan muntah parah berlanjut.

Ada obat yang aman yang dapat dikonsumsi untuk mengendalikannya. Mungkin juga dokter akan menganjurkan perubahan pola makan, sehingga Anda dapat menemukan makanan yang tidak menyebabkan mual dan muntah.

Tanda 3 : Aktivitas janin menurun secara nyata. Apa artinya jika calon bayi, yang biasanya sangat giat bergerak, tiba-tiba tampak seperti kekurangan energi? “Jika bayi dalam kandungan tidak aktif bergerak seperti biasanya, bisa jadi janin tidak mendapat cukup oksigen dan nutrisi dari plasenta,” ungkap Bernstein.

Bagaimana kita dapat mengetahuinya? Bernstein menyarankan agar Anda minum atau makan sesuatu yang dingin dan kemudian tidur dalam posisi miring. Tunggu apakah janin akan bergerak.

Jumlah tendangan juga dapat dijadikan indikator Tidak ada patokan untuk itu, tetapi 10 atau lebih tendangan dalam waktu dua jam adalah jumlah yang normal. Kalau kurang dari itu, segeralah menghubungi dokter. Dokter memiliki alat-alat yang cocok untuk melihat apakah janin dalam kondisi normal, bergerak, dan tumbuh sesuai usia kandungan.

Tanda 4 : Kontraksi dini pada trimester ketiga. Kontraksi bisa menjadi pertanda kelahiran sebelum waktunya. Sayangnya, banyak calon ibu yang terkecoh antara tanda kelahiran yang sesungguhnya dengan tanda kelahiran yang “palsu” (false labor).

False labor disebut sebagai kontraksi Braxton-Hicks. Kontraksi jenis itu sama sekali tidak dapat diprediksi, tidak beritme dan intensitasnya tidak meningkat. Biasanya akan menghilang dalam waktu satu jam atau ketika Anda minum. Sementara itu kontraksi tanda kelahiran yang sesungguhnya berinterval 10 menit atau kurang dan intensitasnya semakin meningkat.

Yang peling penting adalah jangan main-main dengan keselamatan jabang bayi. Jika Anda mengalami kontraksi pada trimester ketiga, jangan buang waktu. Segeralah temui dokter. Bila bayi masih terlalu masih muda untuk dilahirkan, dokter memiliki alat penunda kelahiran.

Tanda 5 : Air ketuban pecah. Anda sedang berjalan ke dapur dan merasa ada air dalarn jumlah banyak mengaliri kedua kaki. Bisa jadi itu karena air ketuban yang pecah. Atau bisa kandung kemih. Jika tidak yakin apakah air tersebut air ketuban atau urin, cobalah untuk ke kamar mandi dan buang air kecil. Jika cairan terus mengalir, berarti itu air ketuban. Anda harus segera ke dokter atau rumah sakit.

Tanda 6 : Sakit kepala yang terus-menerus, sakit perut, gangguan penglihatan, dan pembengkakan selama trimester ketiga. Semua gejala itu bisa menjadi tanda terjadinya preeklampsia. Itu adalah sebuah kondisi yang serius yang terjadi selama kehamilan dan bisa berbahaya. Preeklampsia ditandai dengan tingginya tekanan darah dan adanya protein di dalam urin yang biasanya terjadi setelah pekan ke-20 kehamilan.

Hubungi dokter segera dan periksakan tensi Anda. Perawatan prakelahiran dapat mengatasi preeklampsia secara dini.

Tanda 7 : Gejala flu. Pada musim flu, ibu hamil biasanya akan dengan mudah tertular flu dibandingkan dengan mereka yang tidak hamil. Itu disebabkan kehamilan memberi stres tambahan terhadap sistem kekebalan tubuh. Sebagai tambahan, ibu hamil berisiko tinggi untuk terkena komplikasi serius dari flu.

Gejala flu termasuk demam, batuk-batuk, tenggorokan nyeri, hidung berlendir, bersin-bersin, mual, muntah, dan diare. Jika Anda tidak hamil dan mengalami gejala flu, sebisa mungkin hindarkan diri dari ibu hamil ; agar mereka tidak tertular.

Sebagai tambahan, jika ibu hamil mengalami demam dengan suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius, itu tanda ada infeksi. Sekali lagi, jangan tunda untuk pergi ke dokter jika itu terjadi.

sumber: kompas.com

Inilah 12 Makanan Yang Menyebabkan Kenaikan Berat Badan

Sebuah penelitian terhadap kebiasaan makan dilakukan oleh tim peneliti dari Universitas Harvard, Amerika Serikat. Mereka menganalisis pola makan dan diet 120.877 orang yang tidak obesitas.

Penelitian yang dipublikasikan dalam New England Journal of Medicine ini, dilakukan selama 20 tahun. Berat badan para responden ditimbang setiap empat tahun selama 20 tahun dan mereka diminta mengisi kuesioner.

Hasilnya, rata-rata responden penelitian mengalami kenaikan berat badan 7,7 kilogram dalam 20 tahun. Dalam empat tahun, pilihan makanan berkontribusi pada kenaikan berat badan sebesar 1,8 kilogram, sedangkan olahraga hanya mampu menurunkan berat badan kurang dari 0,9 kilogram.

“Diet dan olahraga memang penting dalam mencegah kenaikan berat badan. Tetapi, pola makan secara jelas memegang peranan lebih besar,” kata kepala peneliti Dr Frank Hu, seperti dikutip dari cbsnews.com.

12. Mentega
Produk susu, seperti mentega dan keju memang berdampak jangka panjang pada kenaikan berat badan. Menurut penelitian tim dari Harvard, seseorang yang mengonsumsi banyak mentega mengalami kenaikan berat badan sebesar 0,30 pon setiap empat tahun.

Tetapi, ada pengecualian produk susu, yaitu yogurt. Hasil penelitian menunjukkan seseorang yang secara teratur mengonsumsi yogurt, berat badnnya cenderung stabil.

11. Jus buah dalam kemasan
Memang terdengar sehat dan menyegarkan. Tetapi, jus buah dalam kemasan itu telah dicampur dengan banyak gula. Minum jus buah dalam kemasan setiap hari akan membuat bobot tubuh meningkat sebesar 0,31 pon setiap empat tahun.

10. Makanan yang digoreng
Makanan goreng juga jadi salah satu yang paling pemicu kenaikan berat badan. Penelitian menunjukkan konsumsi makanan yang digoreng memicu kenaikan berat badan sebesar 0,36 pon setiap empat tahun.

9. Gandum rafinasi
Proses rafinasi akan mengurangi nutrisi yang terkandung dalam gandum. Hal ini membuat gandum atau beras menjadi “karbohidrat buruk”. Mengonsumsinya setiap hari akan memicu kenaikan berat badan sebesar 0,39 pon tiap empat tahun.

8. Makanan manis
Kue, pai, dan permen memang selalu jadi cemilan yang menggoda. Banyak mengonsumsinya akan memicu kenaikan berat badan sebesar 0,41 pon tiap empat tahun.

7. Kentang
Apapun olahan kentang, baik direbus, dipanggang atau digoreng, tetap memicu kenaikan berat badan secara signifikan, yaitu 0,57 pon tiap empat tahun.

6. Lemak trans
Lemak trans banyak terdapat pada makanan olahan. Seperti mentega, keripik, donat, keripik, pai. Sering mengonsumsinya memicu kenaikan berat badan sebesar 0,65 pon tiap tahun.

5. Daging olahan
Sosis, ham, kornet atau daging olahan lainnya memang mudah disajikan. Tetapi, jangan terlalu sering mengonsumsinya karena bukan hanya mengandung banyak pengawet, tetapi juga kenaikan berat badan sebesar 0,93 pon tiap tahun.

4. Daging merah
Begitu juga dengan daging merah. Jika Anda sering mengonsumsi daging merah, rata-rata berat badan akan naik sebesar 0,95 pon tiap tahun.

3. Minuman bersoda
Minuman bersoda memicu lebih banyak kenaikan berat badan dibandingkan jus buah dalam kemasan. Konsumsi minuman bersoda setiap hari memicu kenaikan berat badan 1 pon tiap empat tahun.

2. Keripik kentang
Ukurannya mungkin tipis, tetapi hal inilah yang membuat seseorang banyak mengonsumsinya. Dari penelitian diketahui, mengonsumsinya secara sering memicu kenaikan berat badan sebesar 1,69 pon tiap empat tahun.

1. Kentang goreng
Anda penggemar kentang goreng? Hati-hati, kerena menurut penelitian, seseorang yang sering mengonsumsi kentang goreng berat badannya cenderung naik sebesar 3 pon dalam empat tahun. Artinya, dalam penelitian selama 20 tahun, seseorang yang suka mengonsumsi makanan yang digoreng, jika diakumulasi kenaikan berat badannya, bisa mencapai 16 pon dalam empat tahun. (art)

sumber: VIVAnews

Perbedaan Usia Janin dan Usia Kehamilan

Mungkin Anda pernah mendengar dua istilah dalam kehamilan ini, usia janin yang dihitung sejak pembuahan atau konsepsi, dan usia kehamilan yang dihitung sejak hari pertama haid. Apa sih maksudnya?

Dr Judi Januadi Endjun, SpOG, dari Subbagian Fetomaternal Departemen Obstetri dan Ginekologi FK UPN Veteran atau RSPAD Gatot Subroto menjelaskan maksud dari usia janin dan kehamilan ini.

Dikatakan seorang perempuan menjadi hamil bila sel telurnya (ovum) telah dibuahi (fertilisasi) oleh sperma. Saat terjadinya fertilisasi adalah usia kehamilan berdasarkan saat pembuahan dan ini terjadi dua minggu sebelum haid yang akan datang yang seharusnya datang.

Usia kehamilan berdasarkan fertilisasi sulit ditentukan karena kita tidak tahu kapan pembatan tersebut terjadi. Kecuali pada program bayi tabung (IVF: In Vitro Fertilization) di mana dokter dan pasien mengetahui kapan ovum dibuahi oleh sperma dan kapan hasil pembuahan tersebut dimasukkan ke dalam rongga rahim.

Umumnya, calon ibu diajak menentukan usia kehamilan berdasarkan hari pertama siklus haid yang normal dan teratur datang setiap bulan (siklus dengan interval 28 hari).

Sebagian besar perempuan, siklus haidnya tidak memiliki interval 28 hari. Tidak banyak juga perempuan yang selalu mencatat hari pertama keluar flek. Karenanya, sebaiknya mulailah membiasakan diri mencatat tanggal dan jam pertama mengetahui ada flek darah.

Bila intervalnya kurang atau lebih dari 28 hari, maka harus dikoreksi dengan menambah atau mengurangkan perkiraan tanggal persalinan atau usia janin.

Saat ini, dianjurkan setiap ibu hamil harus melakukan pemeriksaan USG pada kehamilan 6-10 minggu untuk menentukan berapa usia janinnya dengan kesalahan penentuan umur kehamilan 3-5 hari.

Pemerintah sudah menyediakan peralatan USG di beberapa Puskesmas sehingga masyarakat bisa melakukan konsultasi USG.

Agar hamil
Anda harus mencatat berapa interval siklus haid. Masa subur selalu 14 hari sebelum haid yang akan datang. Misalnya, interval siklus haid Anda 28 hari. Maka, perkiraan masa subur adalah pada hari ke-14 sejak flek pertama keluar.

Bila siklusnya 35 hari, maka perkiraan masa subur adalah hari ke-21. Lakukan hubungan suami istri dua hari dan saat perkiraan masa subur.

Jika siklus haid tidak teratur, segeralah berkonsultasi dengan dokter kandungan. Sebagai persiapan, makanlah tablet asam folat sekali sehari. Suami istri jangan merokok atau dekat perokok. Lakukan gaya hidup sehat dan konsumsi makanan yang alami, sehat, serta halal.

(Tabloid Nakita), kompas.com

10 tanda kehamilan

Bagi mereka yang sedang menantikan momongan, tentu rasa penasaran akan berhasil tidaknya pembuahan hanya bisa dijawab dengan dua garis atau tanda positif di alat cek kehamilan. Namun sebelum Anda melakukan pengetesan, ada beberapa gejala awal kehamilan yang mungkin dirasakan. Simak tanda-tanda berikut, barangkali Anda mengalaminya.

1. Napas pendek
Bila kegiatan berjalan kaki yang rutin Anda lakukan dari tempat parkir ke kantor kini malah membuat Anda terengah-engah, bisa jadi ini tanda Anda sedang hamil. Janin yang sedang tumbuh memerlukan oksigen sehingga jatah oksigen Anda berkurang. Hal ini akan terus berlanjut sepanjang kehamilan.

2. Payudara bengkak
Payudara yang semakin bengkak dan terasa lebih lembut, warna aerola yang semakin gelap, serta guratan pembuluh darah yang timbul merupakan tanda awal kehamilan.

3. Kelelahan
Jika Anda mendadak merasa mudah lelah, mungkin itu merupakan respon pada peningkatan hormon di dalam tubuh. Pada kebanyakan wanita, rasa kelelahan ini biasanya dialami di tri semester pertama kehamilan.

4.Mual
Kebanyakan wanita mengalami gejala mual-mual pada usia kehamilan 6 minggu, tetapi ada juga yang mengalaminya lebih awal.

5. Sering buang air kecil
Tidur nyenyak Anda belakangan ini sering terganggu karena harus sering bangun untuk buang air kecil? Bisa jadi ini tanda kehamilan karena saat berbadan dua tubuh menghasilkan ekstra cairan sehingga kandung kemih bekerja lebih keras dan Anda merasa terus ingin buang air kecil.

6. Sakit kepala
Tak sedikit wanita yang mengeluhkan sakit kepala di awal kehamilan. Ini merupakan akibat dari perubahan hormon. Karena itu berhati-hatilah dalam memilih obat pereda nyeri yang dikonsumsi.

7. Kram perut
Apakah kram perut yang diderita akibat PMS atau kehamilan? Agak sulit dipastikan, tetapi gejala kram perut juga bisa jadi pertanda rahim melebar untuk menyiapkan tempat bagi pertumbuhan bayi.

8. Sembelit dan kembung
Peningkatan hormon progesteron selama kehamilan bisa menyebabkan sistem pencernaan melambat yang berakibat pada kesulitan buang air besar dan perut terasa kembung.

9. Perubahan mood
Merasa lebih moody beberapa hari ini? Perubahan emosi yang terjadi bisa jadi disebabkan perubahan hormon karena tubuh sedang beradaptasi dengan hormon yang baru.

10. Indra penciuman lebih sensitif
Banyak wanita yang merasakan indra penciumannya lebih sensitif pada bau di masa awal kehamilan.

Sumber : Parenting, kompas.com

nyeri kepala (sefalgia)

Nyeri kepala adalah nyeri yang paling banyak dikeluhkan penderita selain nyeri pinggang saat berobat ke dokter, dan nyeri kepala merupakan gejala awal yang diderita sekitar 30 persen pederita tumor otak.

“Gejala tumor otak tergantung letak dan kecepatan pertumbuhannya. Namun gejalanya muncul secara tersamar yang biasanya dimulai dengan gangguan mental ringan yang hanya dapat dirasakan oleh orang yang berhubungan dekat dengan penderita, seperti mudah tersinggung, emosinya labil, pelupa, lamban dan kurang inisiatif, serta depresi,” kata dokter ahli saraf di Lampung, dr Ruth Mariva SpS di Bandarlampung, belum lama ini, seperti dilansir Antara.

Dalam seminar sehari tentang nyeri kepala yang diselenggarakan RS Imanuel Way Halim, di Bandarlampung itu, Ruth mengatakan nyeri kepala biasanya sulit digambarkan dan bervariasi, mulai dari yang ringan dan episodik sampai berat dan berdenyut atau meletup, yang umumnya bertambah berat pada malam, saat bangun pagi dan saat perubahan posisi.

Pada awalnya, nyeri kepala tumor disebabkan pembengkakan lokal sekitar tumor atau akibat kerusakan pembuluh darah sekitar tumor, dan akhirnya disebabkan oleh tekanan tinggi di dalam kepala.

Selain nyeri kepala, katanya, pada tumor otak juga ditemukan gejala mual muntah terutama jika lokasi tumor di bagian belakang, kejang- kejang, dan mengalami gangguan penglihatan dan kelemahan saraf lainnya.

“Penderita biasanya datang ke dokter dengan keluhan nyeri kepala di daerah depan (dahi) dan kepala belakang, yang biasanya sudah berlangsung lama dan progresif,” katanya.

Berdasarkan penelitian IHS (International Headache Society) tahun 1988 dan disepakati oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI), terdapat 13 kelompok nyeri kepala, di antaranya adalah migren, nyeri kepala tipe tegang, nyeri kepala akibat trauma kepala, nyeri kepala akibat infeksi, dan nyeri kepala akibat gangguan metabolik.

Jika dilihat dari waktu dan lamanya serangan, nyeri kepala dapat dibagi atas nyeri kepala akut dan kronis. Menurut dr Ruth, nyeri kepala akut dan hebat memerlukan penanganan segera karena merupakan gejala dari penyakit-penyakit berbahaya, seperti penyakit pada pembuluh darah otak (stroke, thrombosis, hipertensi maligna), infeksi otak ( meningitis, ensefalitis, abses) dan keracunan karbon monoksida.

Disebutkannya, kebanyakan nyeri kepala merupakan gejala yang ringan, namun dapat juga sebagai gejala suatu penyakit yang serius atau berbahaya, misalnya apabila nyeri kepala hebat secara tiba-tiba, bertambah berat dan progresif, disertai kejang dan pingsan, terjadi saat aktifitas dan gangguan penglihatan.

Ruth menambahkan , nyeri kepala harus ditangani secara komprehensif, tidak hanya mengobati gejala/ keluhannya saja dengan memberikan obat penghilang nyeri, tetapi juga dengan mendeteksi dan menyingkirkan penyebab terjadinya keluhan tersebut. Penggunaan obat nyeri kepala yang tidak tepat dan berlebihan akan menimbulkan ketergantungan dan nyeri kepala susulan yang berkepanjangan.

Dalam kesempatan itu, ia juga menyebutkan bahwa 20 persen pasien yang berobat ke Poliklinik Saraf RS Imanuel Bandarlampung, Januari-Juni 2007, adalah penderita nyeri kepala. Sekitar 65 persen penderitanya adalah perempuan dan lebih dari 50 persen menderita nyeri kepala tegang.

nyeri kepala (sefalgia)

Nyeri kepala adalah nyeri yang paling banyak dikeluhkan penderita selain nyeri pinggang saat berobat ke dokter, dan nyeri kepala merupakan gejala awal yang diderita sekitar 30 persen pederita tumor otak.

“Gejala tumor otak tergantung letak dan kecepatan pertumbuhannya. Namun gejalanya muncul secara tersamar yang biasanya dimulai dengan gangguan mental ringan yang hanya dapat dirasakan oleh orang yang berhubungan dekat dengan penderita, seperti mudah tersinggung, emosinya labil, pelupa, lamban dan kurang inisiatif, serta depresi,” kata dokter ahli saraf di Lampung, dr Ruth Mariva SpS di Bandarlampung, belum lama ini, seperti dilansir Antara.

Dalam seminar sehari tentang nyeri kepala yang diselenggarakan RS Imanuel Way Halim, di Bandarlampung itu, Ruth mengatakan nyeri kepala biasanya sulit digambarkan dan bervariasi, mulai dari yang ringan dan episodik sampai berat dan berdenyut atau meletup, yang umumnya bertambah berat pada malam, saat bangun pagi dan saat perubahan posisi.

Pada awalnya, nyeri kepala tumor disebabkan pembengkakan lokal sekitar tumor atau akibat kerusakan pembuluh darah sekitar tumor, dan akhirnya disebabkan oleh tekanan tinggi di dalam kepala.

Selain nyeri kepala, katanya, pada tumor otak juga ditemukan gejala mual muntah terutama jika lokasi tumor di bagian belakang, kejang- kejang, dan mengalami gangguan penglihatan dan kelemahan saraf lainnya.

“Penderita biasanya datang ke dokter dengan keluhan nyeri kepala di daerah depan (dahi) dan kepala belakang, yang biasanya sudah berlangsung lama dan progresif,” katanya.

Berdasarkan penelitian IHS (International Headache Society) tahun 1988 dan disepakati oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI), terdapat 13 kelompok nyeri kepala, di antaranya adalah migren, nyeri kepala tipe tegang, nyeri kepala akibat trauma kepala, nyeri kepala akibat infeksi, dan nyeri kepala akibat gangguan metabolik.

Jika dilihat dari waktu dan lamanya serangan, nyeri kepala dapat dibagi atas nyeri kepala akut dan kronis. Menurut dr Ruth, nyeri kepala akut dan hebat memerlukan penanganan segera karena merupakan gejala dari penyakit-penyakit berbahaya, seperti penyakit pada pembuluh darah otak (stroke, thrombosis, hipertensi maligna), infeksi otak ( meningitis, ensefalitis, abses) dan keracunan karbon monoksida.

Disebutkannya, kebanyakan nyeri kepala merupakan gejala yang ringan, namun dapat juga sebagai gejala suatu penyakit yang serius atau berbahaya, misalnya apabila nyeri kepala hebat secara tiba-tiba, bertambah berat dan progresif, disertai kejang dan pingsan, terjadi saat aktifitas dan gangguan penglihatan.

Ruth menambahkan , nyeri kepala harus ditangani secara komprehensif, tidak hanya mengobati gejala/ keluhannya saja dengan memberikan obat penghilang nyeri, tetapi juga dengan mendeteksi dan menyingkirkan penyebab terjadinya keluhan tersebut. Penggunaan obat nyeri kepala yang tidak tepat dan berlebihan akan menimbulkan ketergantungan dan nyeri kepala susulan yang berkepanjangan.

Dalam kesempatan itu, ia juga menyebutkan bahwa 20 persen pasien yang berobat ke Poliklinik Saraf RS Imanuel Bandarlampung, Januari-Juni 2007, adalah penderita nyeri kepala. Sekitar 65 persen penderitanya adalah perempuan dan lebih dari 50 persen menderita nyeri kepala tegang.

efek kemoterapi

Bila kita mendengar kata kemoterapi, akan terlintas dalam pikiran kita tentang penyakit yang mengharuskan dilakukan kemoterapi seperti kanker, tumor atau jenis karsinogenik lainnya. Kemoterapi adalah upaya untuk membunuh sel-sel kanker dengan mengganggu fungsi reproduksi sel. Kemoterapi merupakan cara pengobatan kanker dengan jalan memberikan zat/obat yang mempunyai khasiat membunuh sel kanker.

Kemoterapi bermanfaat untuk menurunkan ukuran kanker sebelum operasi, merusak semua sel-sel kanker yang tertinggal setelah operasi, dan mengobati beberapa macam kanker darah

Namun kemoterapi juga mempunyai efek samping yaitu :
mual
muntah
kerusakan pada ginjal
mengiritasi rongga mulut
rambut rontok
menurunkan hasrat seksual
sariawan
diare

cara mengatasi efek samping :
pemberian anti mual dan muntah
saat merasa mual duduk ditempat yang segar
makan makanan tinggi kadar protein dan karbohidrat (puding, sereal, bakso, puding, susu, roti panggang, sup, yoghurt, keju, susu kental, kurma, kacang, dll)
lakukan perawatan mulut dengan menggosok gigi sebelum tidur dan setelah makan. Bila tidak dapat menggosok gigi karena gusi berdarah, gunakan pembersih mulut
berikan pelembab bibir sesuai kebutuhan
hindari rokok, makanan pedas dan air es.

Dalam beberapa penelitian kemoterapi mampu menekan jumlah kematian penderita kanker tahap dini, namun bagi penderita kanker tahap akhir / metastase, tindakan kemoterapi hanya mampu menunda kematian atau memperpanjang usia hidup pasien untuk sementara waktu. Bagaimanapun manusia hanya bisa berharap sedangkan kejadian akhir hanyalah Tuhan yang menentukan.